Monitorday.com, – Di tengah prospek ekonomi global yang diwarnai tensi geopolitik dan pertumbuhan yang lemah, Indonesia menunjukkan ketahanan dengan kinerja ekonomi yang stabil dan APBN yang terjaga.
Perekonomian domestik tetap tumbuh positif pada paruh pertama Maret 2024, meskipun terdapat perlambatan pada beberapa sektor. Indeks Keyakinan Konsumen dan Mandiri Spending Indeks menunjukkan optimisme konsumen, sementara PMI Manufaktur Indonesia menunjukkan ekspansi sektor manufaktur.
Inflasi terkendali di level 2,75% (yoy) pada Februari 2024, meskipun harga pangan perlu diwaspadai. Pemerintah terus memantau dan mengambil langkah-langkah untuk menjaga stabilitas harga.
APBN 2024 mencatatkan surplus sebesar Rp22,8 triliun (0,10% PDB) hingga 15 Maret 2024. Realisasi Belanja Negara mencapai Rp470,3 triliun (14,1% dari pagu APBN), dengan fokus pada program-program prioritas seperti perlindungan sosial, pendidikan, dan infrastruktur.
Pendapatan Negara mencapai Rp493,2 triliun (17,6% dari target APBN), dengan mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif. Penerimaan Kepabeanan dan Cukai sedikit terkontraksi, namun PNBP terjaga baik dengan realisasi mencapai Rp93,5 triliun (19,0% dari target APBN).
Pemerintah terus mewaspadai volatilitas pasar keuangan global dan perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia. APBN 2024 dioptimalkan sebagai shock absorber untuk melindungi daya beli, menjaga stabilitas ekonomi, dan mendukung berbagai agenda pembangunan.