Monitorday.com – PT Pertamina International Shipping (PIS) telah mengumumkan kesiapannya dalam mengawal dan menjaga kelancaran distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) sepanjang masa Ramadan hingga paska Idul Fitri 1445 Hijriah.
Untuk memastikan ketersediaan energi nasional selama momen spesial tersebut, PIS telah membentuk satuan tugas dan menyiagakan sebanyak 326 kapal armada.
Corporate Secretary PIS, Muh. Aryomekka Firdaus, dalam pernyataannya pada Rabu (27/3), menyatakan komitmen perusahaan dalam menjaga keamanan pasokan BBM dengan operasional yang berkelanjutan. Lebih lanjut, Aryomekka mengungkapkan bahwa PIS telah menyiapkan 318 kapal, ditambah dengan 8 kapal cadangan. Dari jumlah tersebut, 283 armada dikerahkan untuk distribusi energi domestik, sementara 35 armada tanker bertugas mengangkut pasokan dari luar negeri.
Armada tanker PIS disiapkan dengan komitmen “on demand, on spec, on time”, sesuai dengan kebutuhan distribusi BBM dan LPG, serta dioperasikan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan untuk memastikan ketepatan waktu dalam pengangkutan.
PIS juga melakukan pemantauan secara berkala terhadap distribusi BBM dan LPG, dengan menggunakan teknologi terkini dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait.
Selain itu, PIS juga memastikan kelancaran operasional di pelabuhan, bunker, dan depot dengan berkoordinasi intensif ke berbagai instansi pemerintahan terkait. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir masalah yang mungkin timbul, seperti masa tunggu akibat bunkering dan memastikan kualitas bunker kapal.
Melalui integrasi teknologi dan aplikasi terkini seperti EDTP 3.0, VCOMS, IPMAN, serta pemantauan cuaca dari BMKG, PIS memastikan pemantauan yang efektif terhadap pergerakan kapal dan stok, sekaligus dapat mendeteksi situasi darurat dan risiko lainnya.
Dengan kesiapan armada dan sistem monitoring yang terintegrasi, PIS berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam menjaga kelancaran distribusi energi nasional selama masa Ramadan dan Idul Fitri, sebagai momen penting bagi masyarakat Indonesia.