Monitorday.com – Pengamat politik dan Peneliti Utama Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Prof. R. Siti Zuhro, mengungkapkan bahwa upaya yang dilakukan oleh calon presiden Prabowo Subianto untuk merangkul partai politik (parpol) lain yang tidak mendukungnya, sesuai dengan janji kampanye yang telah disampaikan.
Menurut Siti Zuhro, jika Prabowo berhasil merangkul partai-partai untuk mendukungnya, maka posisi politik Ketua Umum Partai Gerindra itu akan menjadi sangat kuat di pemerintahan. Dia juga menilai bahwa saat ini komunikasi politik antara kubu Prabowo dengan partai lain sudah dilakukan.
“Setelah berhasil berkomunikasi dengan Partai Nasdem, Prabowo ingin melanjutkan safarinya ke PDI Perjuangan dan PPP,” ujar Siti Zuhro kepada wartawan, Jumat (29/3).
Dia menambahkan bahwa saat ini posisi dan peran politik PDI Perjuangan sebagai partai pemenang pemilu 2024 harus diperhitungkan oleh Prabowo.
Dengan merangkul partai pemenang, Siti Zuhro meyakini bahwa Prabowo akan menjalankan model “executive heavy”, di mana semua kebijakan presiden akan didukung oleh DPR.
Menurutnya, model politik tersebut akan membuat kebijakan presiden selalu lancar tanpa rintangan di lembaga legislatif atau DPR.
Sebelumnya, pada Jumat (22/3), Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, setelah dinyatakan unggul dalam pemilu 2024 oleh KPU.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menyatakan bahwa pihaknya selalu mengajak Partai NasDem secara politik.
Beberapa politisi dari Partai Gerindra, PDI Perjuangan, dan PPP juga menyatakan bahwa kemungkinan besar akan ada pertemuan di antara partai-partai tersebut.
Selama masa kampanye, Prabowo Subianto menegaskan bahwa jika terpilih sebagai presiden, dia akan merangkul semua kekuatan di Indonesia, tanpa membedakan pendukung maupun non-pendukungnya.