Monitorday.com – Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida di Kantor Perdana Menteri Jepang, Tokyo, Jepang, Rabu, untuk membahas peluang kolaborasi Indonesia-Jepang di berbagai sektor, termasuk industri dan pertahanan.
Prabowo mengungkapkan kepada PM Kishida bahwa Indonesia dan Jepang perlu memperkuat kerja sama ke depannya, mengingat kedua negara telah berhasil memelihara hubungan baik dan meneruskan kemitraan di berbagai bidang.
“Kedua negara telah membangun hubungan kerja sama yang baik sejauh ini, dan meminta Pemerintah Jepang untuk bekerja sama guna mencapai hubungan yang lebih kuat di masa depan dan meningkatkan kolaborasi di bidang pertahanan,” kata Menhan Prabowo kepada PM Kishida.
Lawatan luar negeri Prabowo ini merupakan kunjungan kedua setelah ditetapkan sebagai calon presiden terpilih RI pada 20 Maret 2024 oleh KPU RI. Prabowo dan rombongan tiba di Bandara Internasional Haneda, Tokyo, Jepang, pada Rabu pagi dan langsung bertemu dengan PM Kishida.
Di Tokyo, Prabowo juga dijadwalkan bertemu dengan Menteri Pertahanan Jepang Kihara Minoru dan Ketua Asosiasi Jepang-Indonesia (JAPINDA) Yasuo Fukuda.
PM Kishida menyambut gembira kedatangan Prabowo ke negaranya. “Jepang dan Indonesia telah berteman dekat sejak lama. Saya ingin (dua negara, red.) lebih meningkatkan kerja sama sebagai mitra yang punya prinsip dan nilai-nilai yang sama,” ujar Kishida kepada Prabowo.
PM Kishida juga menyampaikan niat Jepang untuk memperdalam kerja sama dengan Indonesia, terutama dalam memastikan Indo-Pasifik tetap menjadi kawasan yang bebas dan terbuka.
Dalam pertemuan di Kantor Perdana Menteri Jepang, Prabowo didampingi oleh Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sugiono, Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Letjen TNI Yudi Abrimantyo, Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan Marsekal Muda TNI Yusuf Jauhari, dan Atase Pertahanan KBRI Tokyo Laksamana Pertama TNI Azwan Yusuf.
Sementara itu, PM Kishida didampingi oleh Deputy Chief Cabinet Secretary Hiroshi Moria, Sekretaris Jenderal NSS Takeo Akiba, Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Takehiro Funakoshi, Direktur Jenderal Asia Tenggara dan Asia Barat Daya Kementerian Luar Negeri Jepang Ryo Nakamura, Wakil Menteri Pertahanan untuk Hubungan Internasional Kiyoshi Serizawa, dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi.