Monitorday.com, – Pada triwulan pertama tahun 2024, Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen secara year-on-year (Y-on-Y) berdasarkan data resmi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik. Namun, terjadi kontraksi sebesar 0,83 persen quarter-to-quarter (Q-to-Q).
Menurut data Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku, ekonomi Indonesia mencapai Rp5.288,3 triliun pada triwulan tersebut. Namun, jika dihitung atas dasar harga konstan 2010, PDB mencapai Rp3.112,9 triliun.
Pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh sejumlah lapangan usaha. Di antaranya, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib tumbuh signifikan sebesar 18,88 persen, sementara Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) tumbuh 24,29 persen. Namun, sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mengalami kontraksi sebesar 3,54 persen.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen PK-LNPRT sebesar 24,29 persen, diikuti oleh Komponen PK-P sebesar 19,90 persen. Namun, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 36,69 persen.
Meskipun terjadi perlambatan pertumbuhan di beberapa provinsi, seperti di Pulau Jawa dan Sumatra, tetapi perekonomian Indonesia masih menunjukkan perkembangan kondusif secara keseluruhan.
Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di triwulan pertama ini memberikan gambaran tentang kondisi ekonomi Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan baik dari dalam maupun luar negeri. Semoga pertumbuhan ini dapat berlanjut dan memberikan dampak positif bagi masyarakat serta pembangunan nasional.