Pertandingan penentuan antara Timnas Indonesia U-23 dan Guinea U-23 di playoff Olimpiade Paris 2024 berakhir dengan kontroversi setelah sejumlah keputusan kontroversial dari wasit asal Prancis, Francois Letexier.
Meski bermain sengit, Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Guinea U-23 dengan skor tipis 0-1, gol tunggal dicetak melalui eksekusi penalti oleh mantan pemain Barcelona, Ilaix Moriba, pada menit ke-29.
Berikut adalah tiga keputusan kontroversial yang dibuat Francois Letexier:
1. Pelanggaran Witan Sulaeman di Luar Kotak Penalti
Pada menit ke-27, wasit memberikan hukuman penalti untuk Guinea U-23 setelah Kapten Timnas Indonesia U-23, Witan Sulaeman, dianggap melakukan pelanggaran terhadap salah satu pemain Guinea di luar kotak penalti. Namun, dalam tayangan ulang, terlihat jelas bahwa pelanggaran terjadi di luar kotak penalti. Namun, hadiah penalti dimanfaatkan dengan baik oleh Ilaix Moriba.
2. Hadiah Penalti Kedua untuk Guinea U-23
Di menit ke-74, wasit kembali memberikan hadiah penalti untuk Guinea U-23 setelah bek Timnas Indonesia U-23, Alfeandra Dewangga, dianggap melanggar penyerang lawan. Meskipun tekel Alfeandra terlihat mengarah ke bola, wasit tetap memberikan penalti. Beruntung bagi Timnas Indonesia U-23, eksekutor Guinea gagal mencetak gol setelah sepakannya membentur tiang.
3. Kartu Merah untuk Shin Tae-yong
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong, juga menjadi korban keputusan kontroversial wasit. Shin Tae-yong dikeluarkan dari pinggir lapangan setelah mendapat kartu merah karena protes atas penalti kedua yang diberikan kepada Guinea U-23. Kehadiran Shin Tae-yong di pinggir lapangan pada 10 menit terakhir pertandingan mungkin bisa berdampak pada hasil akhir.
Kontroversi ini memicu debat tentang kualitas pengadilan wasit dalam pertandingan penting ini dan meninggalkan rasa kecewa bagi Timnas Indonesia U-23 dan para pendukungnya.