Monitorday.com – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel mencatat pencapaian penting dengan berhasil menyalurkan sebanyak 190.000 kiloliter (kl) Biosolar di wilayah Sumatera Selatan hingga bulan Mei 2024.
“Penyaluran bahan bakar minyak (BBM) subsidi ini sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan pemerintah,” ungkap Tjahyo Nikho Indrawan, Manager Area Communication, Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel di Palembang, Sumsel, Sabtu (12/5).
Selain Biosolar, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel juga telah berhasil menyalurkan jenis BBM khusus penugasan (JBKP) yaitu Pertalite dengan jumlah mencapai 270.000 kl.
“Penyaluran BBM khusus penugasan Pertalite dilakukan melalui stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang tersebar di 17 kabupaten/kota dalam wilayah Sumsel dengan jumlah mencapai 270.000 kl lebih,” tambahnya.
Indrawan menjelaskan bahwa untuk memastikan pendistribusian BBM tepat sasaran, Pertamina meningkatkan sinergisitas dengan pemerintah daerah dan kepolisian.
Tidak hanya itu, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam melakukan pengawasan dan melaporkan jika mengetahui adanya penyimpangan atau pendistribusian BBM bersubsidi yang tidak sesuai.
Pertamina terus memastikan bahwa penyaluran BBM subsidi dilakukan dengan tepat sasaran sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014.
“Kami berkomitmen untuk tetap mengikuti dan menjalankan semua kebijakan yang ditetapkan pemerintah. Kami juga terus memastikan stok dalam keadaan aman dan berjalan dengan maksimal untuk masyarakat, khususnya wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel),” jelas Indrawan.
Sebelumnya, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menggalakkan digitalisasi dalam penyaluran BBM subsidi melalui program Subsidi Tepat.
“Program Subsidi Tepat menjadi langkah kami untuk memastikan transparansi penyaluran BBM bersubsidi. Melalui digitalisasi, penyaluran BBM bersubsidi dapat dipantau secara real-time, dan mencegah potensi penyelewengan di lapangan,” kata Ginting.