Setelah tiga kekalahan berturut-turut di ajang Piala Asia U-17 wanita di Bali, tim sepak bola wanita U-17 Indonesia tengah menghadapi tantangan besar. Kekalahan terakhir mereka datang dari Korea Utara dengan skor telak 0-9 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali pada tanggal 12 Mei.
Meski merasakan kekecewaan atas hasil tersebut, pelatih kepala tim, Satoru Mochizuki, tetap melihat semangat dan usaha yang ditunjukkan oleh para pemainnya sepanjang pertandingan.
“Kita memang kalah, tetapi saya melihat permainan anak-anak pemain tadi, mereka berusaha sampai menit akhir untuk menahan serangan lawan. Saya merasa bangga kepada mereka,” ungkap Mochizuki.
Menurut pelatih asal Jepang itu, kekalahan tersebut menyoroti perbedaan level yang masih terlihat jelas antara tim Indonesia dengan tim-tim lainnya.
“Kekurangan masih ada di bagian dasar sepak bola, seperti passing, control bola, dan shooting. Hal ini perlu diasah dan dilatih kembali,” tambahnya.
Mochizuki juga mengungkapkan bahwa turnamen ini memberinya kesempatan untuk melihat kemampuan para pemain secara langsung.
“Saya ingin mengetahui bagaimana mereka bermain dan seberapa jauh perbandingan level kita dengan tim-tim lain,” katanya.
Setelah turnamen berakhir, Mochizuki berencana untuk melakukan langkah-langkah lebih lanjut dalam pengembangan tim.
“Pemain harus tetap semangat dan terus berlatih, dan kita harus terus meningkatkan kemampuan kita setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, setiap tahun,” tandasnya.
Mochizuki juga menyoroti pentingnya pencarian bibit pemain sepak bola wanita di Indonesia.
“Saya ingin mendapatkan informasi lebih banyak dan memperbanyak komunikasi dengan para staf, ofisial, dan PSSI. Rencana kami adalah untuk melakukan scouting pemain dan meningkatkan kesadaran akan sepak bola wanita di Indonesia,” pungkasnya.