Saat saya bersiap pergi ke kampus, sebuah pesan dari Ibu Aisyah mengubah arah hariku. Kabar tentang meninggalnya suaminya membuat saya terhenti sejenak dan mengirimkan doa-doa terbaik untuknya.
Saya memutuskan untuk pergi ke rumah Ibu Aisyah untuk memberikan dukungan dan takziah. Saat saya duduk di sana, dia berbagi cerita tentang kesedihannya. Ia menceritakan tentang doanya agar suaminya sembuh sepenuhnya pada akhir April, namun Allah memilih untuk memanggilnya lebih awal.
Mendengar kata-kata Ibu Aisyah, saya tersentuh. Dia berkata dengan tulus, “Saya ikhlas, karena rencana Allah pasti jauh lebih indah daripada rencana kita yang terindah.”
Setelah meninggalkan rumah Ibu Aisyah, saya merenung tentang kebijaksanaan dalam musibah. Artikel ini mengingatkan kita bahwa, sebagai mukmin, kita harus percaya bahwa bahkan dalam saat-saat sulit, rencana Allah selalu memiliki keindahan tersendiri.