Monitorday.com – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menyatakan keyakinannya bahwa target perdagangan antara Indonesia dan Selandia Baru sebesar 2,45 miliar dolar AS dapat tercapai pada 2024.
Pernyataan ini disampaikan Zulkifli dalam pertemuan bilateral dengan sejumlah pejabat Selandia Baru di Peru, termasuk Menteri Pembangunan dan Konstruksi, Chris Penk.
Menurut Zulkifli, target ini bisa tercapai jika kedua negara menghapus hambatan perdagangan dan meningkatkan kerja sama ekonomi.
“Indonesia optimistis total target perdagangan kedua negara pada 2024 sebesar 4 miliar dolar Selandia Baru atau 2,45 miliar dolar AS dapat tercapai,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Minggu (19/5).
Pada 2023, total perdagangan kedua negara mencapai 1,7 miliar dolar AS, turun 18,8 persen dibandingkan 2022, yang disebabkan oleh fluktuasi harga komoditas dunia.
Dalam pertemuan tersebut, Zulkifli juga mendorong Selandia Baru untuk menutup Kasus Badan Penyelesaian Sengketa (DSB) WTO DS 477 terkait importasi produk hortikultura, hewan, dan produk hewan, setelah Indonesia menyesuaikan peraturannya sesuai rekomendasi DSB WTO.
Kedua pihak membahas perkembangan isu regional seperti ASEAN-Australia New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Indonesia meminta dukungan Selandia Baru untuk penyelesaian rektifikasi sehingga Protokol ke-2 AANZFTA bisa segera diimplementasikan tahun ini.
“Selandia Baru juga mengharapkan Sekretariat RCEP dapat segera beroperasi penuh tahun ini. Kami meminta Selandia Baru turut berupaya agar prosedur aksesi RCEP bisa segera difinalisasi,” tambahnya.
Zulkifli juga mengusulkan kerja sama impor sapi hidup dengan Selandia Baru, yang akan menindaklanjuti permintaan tersebut untuk memenuhi ketentuan domestik Indonesia.
Total perdagangan Indonesia dan Selandia Baru pada periode Januari-Maret 2024 tercatat sebesar 409 juta dolar AS, dengan ekspor Indonesia ke Selandia Baru mencapai 153,3 juta dolar AS dan impor dari Selandia Baru sebesar 255,7 juta dolar AS.
Ekspor utama Indonesia ke Selandia Baru meliputi bungkil, aplikasi TV, tisu wajah dan toilet, batu bara, serta kayu. Sementara impor utama Indonesia dari Selandia Baru adalah susu dengan gula, mentega, tepung, keju, serta kasein.