Monitorday.com – Pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan CEO SpaceX Elon Musk menghasilkan beberapa rencana investasi strategis, termasuk pendirian pusat kecerdasan buatan bernama Eurika AI di Indonesia. Pusat ini akan bekerja sama dengan Grok AI, perusahaan kecerdasan buatan milik Elon Musk.
“Kita akan buat Eurika AI. Eurika AI itu pusat kecerdasan buatan yang nantinya akan bekerja sama dengan Grok AI, pusat AI milik Elon Musk,” kata Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (20/5).
Luhut menegaskan bahwa Eurika AI akan digawangi oleh ilmuwan dan ahli teknologi Indonesia. Namun, dia tidak menyebutkan kapan rencana kerja sama ini akan direalisasikan.
“Eurika AI itu dibuat oleh ahli-ahli Indonesia,” tambahnya.
Selain pembahasan mengenai pusat kecerdasan buatan, Jokowi dan Elon Musk juga mendiskusikan investasi terkait mobil listrik Tesla selama perhelatan World Water Forum (WWF) ke-10.
Menurut Luhut, Elon Musk melihat Indonesia sebagai alternatif yang menjanjikan untuk investasi mobil listrik Tesla, meskipun masih menunggu prospek pasar mobil listrik global yang sedang bergejolak.
Luhut menjelaskan bahwa saat ini antusiasme konsumen terhadap mobil listrik sedang menurun, terutama karena harga mobil listrik di China cukup murah akibat produksi yang berlebihan. Sementara itu, pabrik Tesla di Meksiko dan Jerman sedang mengurangi kapasitas produksinya.
“Mereka masih melihat pasar dunia untuk lebih tenang. Saya kira mereka melihat Indonesia sebagai alternatif yang baik untuk investasi,” kata Luhut.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga dibahas rencana investasi pada produksi baterai dan pembangunan landasan peluncuran roket (launchpad) di Biak, Papua. Namun, Elon Musk masih mempertimbangkan prospek jangka panjang dari investasi tersebut di Indonesia.