Monitorday.com – Rencana Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk membentuk holding sektor pupuk dan pangan mendapat respons positif dari Perum Bulog.
Direktur Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, menyampaikan bahwa pihaknya telah terlibat dalam ekosistem pangan bersama dengan PT Pupuk Indonesia (Persero) sebelumnya, bahkan telah memiliki nota kesepahaman (MoU).
“Kami sebelumnya telah terlibat dalam MoU dengan PT Pupuk Indonesia,” kata Bayu di Sentra Penggilingan Padi Perum Bulog, Karawang, Jawa Barat, pada Senin (20/5/2024).
Meskipun demikian, kerjasama tersebut tidak berjalan lancar karena Perum Bulog terikat dengan harga pembelian pemerintah (HPP). Namun, Bayu menyebut bahwa pihaknya telah bertemu dengan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmat Pribadi, pekan lalu, dan keduanya sepakat untuk memperbarui MoU tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, mereka menyatakan kesiapan untuk menjadi offtaker dari seluruh program Makmur, yang merupakan program pengembangan model bisnis sektor pertanian hulu ke hilir yang melibatkan sinergi BUMN.
“Jadi petani dapat melihat harganya lebih tinggi daripada harga HPP tetapi bisa menjual ke Bulog karena bisa menggunakan harga komersial,” jelas Bayu.
Bayu berharap bahwa kerjasama ini dapat meningkatkan produktivitas petani dalam negeri sehingga Bulog dalam melaksanakan pengadaan dapat lebih sistematis, mengikuti proses mulai dari tanam hingga panen.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan rancangan blue print perusahaan negara hingga tahun 2034, yang mencakup integrasi sektor pangan dan pupuk sebagai salah satu fokus utama. Integrasi ini dianggap penting untuk memperkuat ekosistem BUMN karena keduanya saling terkait.
“Eksistensi pupuk dan pangan saling berkaitan dalam satu ekosistem. Tidak mungkin kita bicara pangan tanpa pupuk, misalnya. Nah, ini masih terpisah,” jelas Erick dalam acara Family Gathering Kementerian BUMN di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta pada Minggu (5/5/2024).