Monitorday.com – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan bahwa pengembangan budidaya rumput laut berpotensi menjadi program percepatan pemerintah presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Dalam seminar percepatan integrasi hulu ke hilir industri rumput laut di Kabupaten Badung, Bali, Rabu (22/5), Luhut mengatakan, hal itu bisa menjadi program mengurangi angka kemiskinan.
“Kami melihat ini sebagai peluang untuk mengurangi kemiskinan. Presiden Jokowi sudah kami laporkan, dan presiden terpilih Prabowo kami usulkan untuk menjadikan ini sebagai program percepatan pemerintah mendatang,” ujarnya.
Luhut menjelaskan bahwa hilirisasi rumput laut tengah dipertimbangkan sebagai proyek strategis nasional karena banyaknya manfaat, termasuk penciptaan lapangan kerja.
“Jika kita mengembangkan 1,2 juta hektare secara bertahap, kita bisa mempekerjakan hampir 1 juta orang secara langsung,” ujarnya.
Menko Marves menyebutkan bahwa Presiden Jokowi telah memerintahkan hilirisasi rumput laut, mirip dengan strategi hilirisasi nikel yang sebelumnya dilakukan.
Keuntungan dari budidaya rumput laut mulai terlihat setelah beberapa waktu, dan Luhut melaporkan perkembangan ini kepada Prabowo Subianto, yang merespons positif dan berkomitmen untuk melanjutkan inisiatif ini.
“Ini (masuk PSN) gampang nanti kita dampingi. Yang jelas ini strategis karena menciptakan jutaan lapangan kerja,” kata Luhut.
Luhut mengungkapkan bahwa hilirisasi rumput laut baru dimulai, namun diproyeksikan pada 2033 nilai ekspor hasil budidaya ini akan mencapai 19 miliar dolar AS.
Saat ini, Indonesia telah memetakan 600.000 hektare lahan di Nusa Tenggara Barat yang siap untuk budidaya rumput laut.
“Jadi kita tinggal melaporkan, dan mudah-mudahan tahun ini kita sudah bisa mulai memanfaatkan 600.000 hektare di NTB, belum lagi di wilayah lain,” kata Luhut.