Monitorday.com – Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana, menyatakan bahwa Indonesia secara aktif mendorong penggunaan kendaraan listrik.
Pemerintah berkomitmen memastikan pertumbuhan sektor transportasi tidak mengorbankan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat.
“Sebagai bagian dari upaya ekstensif mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dan polutan udara, Indonesia mempromosikan penggunaan kendaraan listrik secara aktif,” kata Dadan, dalam keterangan yang diterima Kamis (23/5).
Hal itu dikatakan Dadan dalam acara “Driving Forward With Electric Mobility” pada Konferensi Global IEA ke-9 tentang Efisiensi Energi di Nairobi, Kenya.
Transisi ke kendaraan listrik diidentifikasi sebagai strategi utama untuk dekarbonisasi transportasi jalan raya, yang menawarkan manfaat ganda: mengurangi emisi dan mendukung dekarbonisasi sektor kelistrikan.
Selain itu, elektrifikasi sektor transportasi diharapkan mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor bahan bakar fosil, yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
“Mengurangi impor bahan bakar akan meningkatkan ketahanan energi, yang menjadi prioritas utama pemerintah,” ungkap Dadan.
Sektor transportasi merupakan salah satu penyumbang emisi GRK terbesar. Upaya dekarbonisasi di sektor ini sangat penting mengingat dampak signifikan dari pembakaran bahan bakar fosil.
Di Indonesia, 11 juta kendaraan di jalan menghasilkan lebih dari 35 juta ton emisi CO2, sementara truk menyumbang lebih dari 50 juta ton.
“Transportasi global menyumbang lebih dari sepertiga emisi CO2 dari sektor pengguna akhir, dan transportasi jalan raya saja menyumbang sekitar seperenam emisi global,” kata Dadan.
“Oleh karena itu, sistem transportasi yang berkelanjutan dan bersih sangat penting untuk memitigasi dampak lingkungan signifikan dari sektor transportasi,” lanjutnya.
Selain emisi, sektor transportasi juga menyumbang sepertiga konsumsi energi final dan sekitar 40 persen dari total konsumsi energi.
Dengan perkiraan pertumbuhan armada kendaraan di masa depan akibat pembangunan ekonomi, Dadan menegaskan pentingnya dekarbonisasi sektor transportasi untuk mencapai emisi nol bersih pada 2060.