Monitorday.com – Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan sejumlah langkah-langkah dalam menangani dampak kerusakan lahan pertanian akibat erupsi dan banjir lahar dingin Gunung Marapi yang melanda Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Sekretaris Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumbar, Ferdinal Asmin, menjelaskan bahwa langkah pertama adalah menyiagakan brigade alat dan mesin pertanian di tiga kabupaten/kota terdampak, yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang.
Selain itu, pemerintah juga akan melakukan gerakan penanganan dampak bencana bersama masyarakat, terutama petani, untuk membersihkan jaringan irigasi dan lahan yang tertimbun material erupsi agar dapat dibudidayakan kembali.
“Pemerintah akan menyediakan sarana prasarana produksi pertanian, terutama benih dan pupuk, agar petani dapat menjalankan aktivitas produksi pertaniannya,” ujarnya.
Ferdinal juga merinci luas lahan pertanian yang terdampak akibat erupsi dan banjir lahar dingin Gunung Marapi, termasuk padi, jagung, cabai, bawang merah, dan sayur-sayuran, dengan total keseluruhan mencapai 5.971,08 Ha.
Pemerintah juga telah mengirimkan proposal kepada Kementerian Pertanian terkait sejumlah kebutuhan alat dan mesin pertanian, termasuk bibit-bibit yang dibutuhkan untuk petani. Salah satunya adalah bantuan pertanian senilai Rp33,34 miliar sebagai upaya meningkatkan pertanian di Sumbar.