Monitorday.com – Menjelang Pilpres 2024, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai akan ikut cawe-cawe, agar visinya bisa dilanjutkan oleh pemimpin berikutnya. Langkah Jokowi ini dinilai juga berkaitan dengan diangkatnya Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Namun hal ini banyak mendapat komentar miring dari publik, bahkan ada yang menyebut Kaesang bocah karbitan. Pengamat Politik dari Indo Barometer, Muhammad Qodari menyatakan, orang-orang yang berkata demikian adalah ahistoris.
“Orang-orang suka ahistoris. Oh anak muda nggak ngerti apa-apa. Lu tahu nggak yang namanya Bung Karno itu, pidato ‘Indonesia Menggugat’ memimpin kemerdekaan republik pada umur 29. Itu usia Kaesang sekarang,” kata Qodari, dalam sebuah talkshow, dikutip Jumat (29/9).
Karena itu, menurut Qodari, pidato Kaesang setelah diangkat menjadi Ketum PSI adalah sebuah manifesto politik anak muda Indonesia saat ini. Jadi, pidato tersebut bisa dibilang Indonesia Menggugat versi anak muda.
Qodari pun mengingatkan, bahwa kemerdekaan Indonesia tahun 1945 tidak terjadi begitu saja. Melainkan akumulasi dari proses yang telah dijalankan oleh Bung Karno sejak tahun 1930an. Karena inilah, menurut dia, diangkatnya Kaesang menjadi Ketum partai bisa jadi merupakan upaya Jokowi dalam merencanakan proses menuju Indonesia maju.
“Bung Karno itu, dia berjuang 1930 itu untuk menuju kemerdekaan tahun 1945. itu adalah akumulasi dari proses perencanaan perjuangan selama 15 tahun. Kenapa Jokowi ini, ini 100 tahun Indonesia merdeka, Indonesia ini menjadi negara maju atau tidak, itu tugas dia sekarang,” tegasnya.