Monitorday.com – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan bahwa masih banyak masyarakat kelas atas yang menggunakan gas LPG 3 kilogram, yang sebenarnya ditujukan untuk warga miskin.
“Berdasarkan pendataan kami, masyarakat dari desil 7 hingga desil 10 terbukti banyak yang menggunakan gas LPG 3 kg,” ujar Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (28/5/2024).
Pendataan dilakukan melalui pembelian gas LPG 3 kg menggunakan KTP atau Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Hasilnya menunjukkan bahwa hingga desil 7, sekitar 2 hingga 3 juta NIK tercatat mengkonsumsi gas LPG 3 kg, bahkan terdapat pengguna dari desil 10.
Nicke mendukung program subsidi langsung atau tertutup untuk penyaluran gas LPG 3 kg, meskipun keputusan tersebut ada di tangan pemerintah.
“Data ini bisa menjadi peta untuk kami jika ditugaskan melakukan subsidi langsung atau tertutup. Kami siap dengan sistem dan infrastruktur untuk mendukung program pemerintah,” jelasnya.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menambahkan bahwa mayoritas konsumen gas LPG 3 kg berasal dari desil 1 hingga 7, yang mewakili sekitar 80% dari total pembelian.
“Desil 1 sampai 7, dengan penghasilan sekitar Rp 4 juta, menjadi pembeli utama LPG 3 kg,” terang Riva.
Konsumsi di desil 1 mencapai 2,99 juta NIK, desil 2 sebanyak 3,22 juta NIK, desil 3 sebanyak 3,22 juta NIK, desil 4 sebanyak 3,10 juta NIK, desil 5 sebanyak 2,97 juta NIK, desil 6 sebanyak 2,81 juta NIK, dan desil 7 sebanyak 2,64 juta NIK.
Meski demikian, Riva mengakui bahwa ada juga masyarakat kelas atas dari desil 8 hingga 10 yang menggunakan gas LPG 3 kg, meskipun jumlahnya lebih kecil dibandingkan konsumsi di desil 1 hingga 7. Desil 8 mencatat 710 ribu NIK, desil 9 sebanyak 610 ribu NIK, dan desil 10 sebanyak 320 ribu NIK.