Monitorday.com – Holding BUMN pangan, ID Food, menunjukkan komitmennya terhadap tata kelola perusahaan yang baik dalam operasional bisnisnya.
VP Sekretaris Korporasi ID Food, Yosdian Adi Pramono, mengumumkan bahwa ID Food aktif menjalin kemitraan dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Kejaksaan Agung untuk mengawal good corporate governance (GCG).
Yosdian menyatakan, kemitraan ini merupakan bentuk dukungan terhadap semangat bersih-bersih BUMN yang dicanangkan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.
“ID Food berkomitmen untuk kooperatif dan mendukung apabila menghadapi proses hukum,” ujar Yosdian dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (30/5).
Kemitraan dengan BPKP mencakup mitigasi risiko kecurangan (fraud) dalam BUMN dalam kerangka manajemen risiko pembangunan nasional. Yosdian menekankan, kerja sama ini sangat strategis untuk memastikan proses bisnis pangan ID Food berjalan sesuai rencana dengan mitigasi risiko fraud sejak awal.
“Langkah preventif ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan manfaat maksimal bagi penguatan sektor pangan nasional,” tambahnya.
Selain itu, ID Food juga bekerja sama dengan Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) Kejagung. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat fungsi ID Food dalam menjaga ketahanan pangan, membangun inklusivitas, dan meningkatkan skala bisnis secara optimal.
ID Food dan Jamdatun Kejagung berkolaborasi dalam memberikan pertimbangan, pendapat, dan pendampingan hukum di bidang perdata dan tata usaha negara.
Menurut Yosdian, sinergi ini membantu perseroan dalam menyosialisasikan aspek hukum perdata kepada mitra pelaku usaha pangan dan memberikan masukan kepada manajemen di semua lini agar konsisten menjalankan aktivitas bisnis sesuai asas tata kelola perusahaan yang baik.
“Kerja sama ini juga sebagai langkah mitigasi risiko hukum, mengingat saat ini ID Food banyak menjalankan aksi korporasi dan penugasan pemerintah terkait pasokan dan stabilisasi pangan,” jelasnya.
Yosdian juga menambahkan bahwa pendampingan BPKP dan Jamdatun Kejagung akan menjaga aktivitas usaha dari sisi tata kelola, ketaatan regulasi, dan aspek pencegahan pelanggaran hukum.
Hal ini sejalan dengan semangat bersih-bersih BUMN yang dicanangkan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.
“Dengan transparansi, akuntabilitas, dan langkah pencegahan yang baik, kami meyakini proses bisnis perseroan akan semakin sehat dan kompetitif,” pungkas Yosdian.