Monitorday.com – Pemerintah Maladewa akan melarang warga ‘Israel’ memasuki negara mereka yang terkenal dengan resor mewah dan pariwisata pantainya. Keputusan itu diambil karena desakan publik yang marah di negara mayoritas Muslim itu meningkat atas perang dan pembantaian di Gaza.
Kantor presiden mengatakan pada hari Minggu bahwa Kabinet memutuskan untuk mengubah undang-undang guna mencegah pemegang paspor ‘Israel’ memasuki negara itu dan membentuk subkomite untuk mengawasi proses tersebut.
Presiden Mohamed Muizu akan menunjuk utusan khusus untuk menilai kebutuhan Palestina dan meluncurkan kampanye penggalangan dana, lapor AFP pada Minggu (02/06).
Hampir 11.000 warga ‘Israel’ mengunjungi Maladewa tahun lalu, yang merupakan 0,6% dari total kedatangan wisatawan.
Menurut sensus pada 2022, sekitar 98% warga Maladewa atau Republik Maladewa adalah Muslim.
Maladewa terletak di barat daya Sri Lanka dan India, sekitar 750 kilometer (470 mil; 400 mil laut) dari daratan utama benua Asia.
Maladewa adalah salah satu negara berdaulat yang paling tersebar secara geografis di dunia, dan negara berpenduduk mayoritas Muslim terkecil berdasarkan luas wilayah.
Dengan jumlah penduduk 515.132 jiwa pada sensus tahun 2022, negara ini merupakan negara dengan jumlah penduduk paling sedikit ke-2 di Asia dan negara terkecil kesembilan di dunia berdasarkan luas wilayah.