Monitorday.com – Pakar kebijakan publik Universitas Padjadjaran, Asep Sumaryana, menegaskan bahwa pengangkatan komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus mengutamakan kompetensi. Pernyataan ini muncul sebagai respons terhadap pengangkatan sejumlah kader partai politik sebagai komisaris BUMN.
“Kalau boleh, ada tim fit and proper test yang mengkaji kapasitas dan kompetensi setiap calon agar relevan dengan jabatannya,” ujar Asep, Jumat (14/6).
Asep juga menekankan pentingnya regulasi yang jelas mengenai kriteria komisaris BUMN untuk memastikan proses yang adil dan tidak terbatas pada pihak-pihak tertentu.
“Regulasi mengenai kriteria personal juga perlu dikaji agar kesempatan tidak berputar pada pihak-pihak tertentu sehingga tidak ada kemungkinan sejumlah figur yang kompeten tidak mendapat giliran,” tambahnya.
Beberapa kader partai yang baru diangkat sebagai komisaris BUMN di antaranya adalah anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Simon Aloysius Mantiri sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Fuad Bawazier sebagai Komisaris Utama PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID, Felicitas Tallulembang sebagai Komisaris Independen PT Bank Syariah Indonesia, dan Siti Nuriza Puteri Jaya sebagai Komisaris Utama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, turut merespons pengangkatan kader partainya. “Ini dimasukkan untuk ikut bersama-sama membesarkan BUMN yang ada dengan kapasitas dan keilmuan yang dimiliki,” ujar Dasco di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/6).
Dasco menambahkan bahwa latar belakang dan keilmuan para kader tersebut bisa dicek untuk memastikan kompetensi mereka. “Dan kalau dicek latar belakangnya, cek saja itu nanti ‘kan bisa dilihat keilmuannya,” tambahnya.