Monitorday.com – Pedagang sapi, Jaja Harja, mengungkapkan bahwa sapi Bali menjadi primadona di kalangan masyarakat Jakarta untuk Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.
“Di sini, pembeli dari kalangan pejabat juga ada, semua kalangan beli, dari kalangan ekonomi bawah sampai pejabat, pengusaha mereka semua antusias untuk beli sapi kurban, karena momennya sekarang Hari Raya Idul Kurban,” ujar Jaja.
Jaja, yang beroperasi di Jalan Cakung Cilincing, Pulo Gebang, Jakarta Timur, mengatakan bahwa ia telah mendatangkan 330 ekor sapi dari Bali, dengan hanya lima ekor kecil yang tersisa belum terjual.
Harga sapi kurban yang dijual bervariasi, mulai dari Rp18 juta untuk yang kecil hingga lebih dari Rp40 juta untuk yang besar dengan berat sekitar 500-500 kilogram.
Menurut Jaja, sapi Bali diminati karena memiliki kelebihan seperti serat daging padat dan kadar air rendah.
Selain itu, sapi ini juga dikenal memiliki tulang kecil, daging padat, dan kulit tipis yang membuatnya diminati oleh masyarakat berbagai kalangan.
Jaja menjelaskan bahwa persiapan untuk pengadaan sapi kurban dimulai sejak bulan April 2024, dengan penyiapan tempat karantina untuk memastikan kesehatan sapi.
Semua sapi telah melewati pemeriksaan kesehatan oleh dokter hewan dari Suku Dinas Kesehatan dan Peternakan Jakarta Timur untuk memastikan keamanan konsumsi daging sapi.
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur juga telah melepas 83 petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban untuk memastikan semua hewan yang disembelih dalam keadaan sehat saat Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.
Wali Kota Jakarta Timur, M Anwar, menekankan pentingnya memastikan daging kurban aman, sehat, dan halal untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Dengan ini, masyarakat diharapkan dapat merayakan Idul Adha dengan tenang, menikmati daging kurban tanpa khawatir akan kesehatan dan kehalalannya.