Monitorday.com – Setiap tahunnya, khutbah pada hari Arafah memiliki makna penting bagi kaum muslimin. Jemaah haji dari berbagai negara berkumpul di tempat tersebut untuk berdoa, mengingat Allah SWT, dan mencari ridha-Nya.
Wukuf di Arafah berlangsung pada 9 Zulhijah. Sesuai keputusan Mahkamah Agung Arab Saudi, wukuf 2024 jatuh pada hari ini, Sabtu (15/6). Kini, jemaah haji tengah wukuf hingga besok pagi.
Selama 100 tahun terakhir, sebanyak 16 khatib terkemuka telah menyampaikan khutbahnya di Arafah. Mufti Besar Arab Saudi Syekh Abdulaziz bin Abdullah Al Al-Sheikh menjadi yang sering menyampaikan khutbah, disusul almarhum Syekh Abdullah bin Hassan Al Al-Sheikh.
Tahun ini, Syekh Maher Al-Muaiqly menjadi khatib wukuf di Arafah. Ia juga merupakan sosok imam sekaligus khatib Masjidil Haram.
Khutbah Arafah berisi prinsip-prinsip kemanusiaan hingga perdamaian. Biasanya, khutbah tersebut menyerukan para jemaah untuk saling mendukung satu sama lain demi menciptakan lingkungan spiritual dan ketaatan.
Khutbah Arafah memperkuat nilai-nilai dan etika Islam serta melestarikan ibadah haji.
Tahun ini, khutbah Arafah akan diterjemahkan ke 50 bahasa. Ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah Arab Saudi.
“Penerjemahan khutbah Arafah merupakan komponen penting dari rencana operasional Kepresidenan Keagamaan untuk musim haji,” lapor SPA.
Penerjemahan ini dicapai melalui proyek Penjaga Dua Masjid Suci untuk interpretasi simultan khutbah Arafah dan khutbah Dua Masjid Suci.
Penerjemahan ini sejalan dengan perkembangan otoritas keagamaan yang sedang berlangsung sesuai dengan visi Saudi di 2030 mendatang.
Tujuannya untuk meningkatkan kualitas layanan bahasa dan terjemahan.
Proyek penerjemahan khutbah Arafah juga bertujuan menjangkau satu miliar pendengar melalui terjemahan ke lebih dari 20 bahasa.
Nantinya terjemahan bisa diakses melalui aplikasi seluler khusus, situs web kepresidenan, dan platform Manarat Al-Haramain.