Monitorday.com – PT KAI Commuter memiliki 5 pilar strategi perusahaan, yaitu Operation Excellent, Costumer Experience, Integration, Expansion dan Green Commuter.
Satu sama lainnya saling terkait untuk menciptakan ekosistem transportasi publik.
PT KAI Commuter menargetkan perhari mengangkut 2,5 juta penumpang dengan meningkatkan layanan, fasilitas sarana dan prasarana.
Manager External Relations and Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan mengatakan, pihaknya saat ini mengoperasikan perjalanan commuter line Jabodetabek sebanyak 1.034 dengan headway (kemajuan) 5 sampai 15 menit di seluruh lintas.
Leza mengatakan, sarana dan prasarana terus ditingkatkan demi keamanan, kenyamanan dan menarik minat masyarakat beralih ke KRL Jabodetabek.
“Untuk kenyamanan pengguna berkaitan erat hubungannya dengan peningkatan fasilitas dan faktor keselamatan pengguna baik di stasiun ataupun di dalam kereta,” kata Leza, Selasa (18/6/2024).
Menurut Leza, para penumpang KRL Jabodetabek tidak ada lagi yang menyeberang rel untuk menggunakan kereta tujuan.
Leza mengungkapkan, hal itu dikarenakan, para penumpang KRL sudah menggunakan jembatan penyeberangan orang (JPO) atau underpass untuk naik kereta tujuan.
Bahkan, kata Leza, KRL Jabodetabek sangat memerhatikan fasilitas untuk penumpang yang memiliki keterbatasan fisik atau disabilitas.
“Ibu hamil hamil juga kami perhatikan, terdapat juga aplikasi C Access dengan fitur informasi seperti posisi kereta secara real time, jadwal perjalanan, kepadatan Stasiun, top up KMT, pembelian tiket kereta bandara, informasi sekitar stasiun, registrasi pin Ibu hamil dan fitur-fitur lain untuk memudahkan pengguna, aplikasi ini juga friendly untuk digunakan disabilitas,” tegas Leza.
Leza melanjutkan, seluruh stasiun KRL sudah terintegrasi dengan transportasi lain seperti di LRT, MRT, bus TransJakarta, Jaklingko dan lainnya.
Selain itu, lanjut Leza, sistem pembayaran sudah cashless atau menggunakan Kartu Multi Trip, Kartu Flazz BCA, E-Money Mandiri, Tap Cash BNI, Brozzi BRI, JakCard Bank DKI dan QR Go Transit by Goto.
Menurut Leza, penumpang cukup satu kali transaksi sudah bisa menikmati perjalanan sampai ke stasiun tujuan.
“Commuter line merupakan transportasi dengan tenaga penggerak menggunakan listrik so pasti ramah lingkungan. Untuk mendukung program ESG, terdapat juga commuter shelter bike, water station di beberapa Stasiun dan akan terus ditambahkan, toilet disabilitas, charger booth dan lainnya,” ungkapnya.
Dari sisi Teknologi saat ini, lebih lanjut Leza, di seluruh stasiun sudah dilengkapi CCTV analytic yang dapat merekam wajah pengguna sehingga apabila terjadi tindak kriminal, terduga pelaku dapat terlacak.
Setelah terlacak, ungkap Leza, data pelaku akan dimasukkan ke dalam data base sehingga akan ter-black list tidak dapat menggunakan Commuter line.