Monitorday.com – Menteri BUMN Erick Thohir membentuk task force alias satuan tugas (satgas) untuk merestrukturisasi dan menyembuhkan BUMN Farmasi yang sakit.
Ini diungkap oleh Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Shadiq Akasya. Bio Farma merupakan pimpinan holding perusahaan pelat merah farmasi.
“Kementerian BUMN selaku pemegang saham telah membentuk tim task force, diketuai Menteri BUMN (Erick Thohir) dan Wakil Menteri BUMN (Kartika Wirjoatmodjo),” ucapnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan BUMN Farmasi di Komisi VI DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (19/6).
“Tahap pertama restrukturisasi keuangan lebih difokuskan kepada PT Kimia Farma dan anak perusahaannya,” sambung Shadiq.
Shadiq mengatakan satgas ini dibentuk sejak Oktober 2023 lalu. Ia menegaskan perbaikan finansial dan operasional Holding BUMN Farmasi terus berlangsung hingga sekarang.
Ada dua bagian fokus dari tim task force yang dipimpin Erick tersebut.
Pertama, mengebut upaya restrukturisasi keuangan. Shadiq mengatakan ini menargetkan perbaikan finansial Bio Farma dan perusahaan pelat merah di bidang farmasi lainnya.
“Upaya-upaya perbaikan tersebut dilakukan terhadap beberapa hal. Pertama, dari struktur keuangan, di mana kami dari tim melakukan restrukturisasi, yaitu penataan kembali struktur kredit jangka pendek dan panjang,” jelas Shadiq.
“Kemudian, kami melakukan reconditioning atau penataan kondisi kredit seperti penurunan suku bunga dan sebagainya. Lalu, rescheduling atau penjadwalan ulang jatuh tempo angsuran,” tambahnya.
Kedua, satgas akan menjalankan reorientasi bisnis. Ini ditempuh dalam rangka pembenahan dan streamlining operation dari berbagai lini bisnis.
Ia mengatakan satgas akan melakukan penataan dan pengembangan produk. Langkah tersebut dilakukan dengan streamlining produk dan treatment kepada produk-produk yang overlapping di Bio Farma Group.
Shadiq menjelaskan Kimia Farma dengan Bio Farma punya produk-produk sejenis. Oleh karena itu, akan ditata ulang produk yang sama dari berbagai perusahaan pelat merah tersebut.