Monitorday.com – Dalam upaya untuk mengoptimalkan potensi produksi gas bumi di wilayah Jawa Timur, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menegaskan komitmennya melalui kegiatan Forum Gas Bumi 2024 di Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/6).
Syarif Maulana Chaniago, Kepala Departemen Komersialisasi Gas Bumi SKK Migas, mengungkapkan bahwa terdapat potensi tambahan produksi gas bumi yang signifikan dari beberapa Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di daerah tersebut.
KKKS Pertamina EP Region 2, misalnya, memiliki potensi tambahan pasokan gas bumi dari zona 7 dan 5 sebesar 90 MMSCFD.
Sementara KKKS Petronas Carigali Ketapang II Ltd. memperkirakan potensi dari Lapangan Bukit Panjang sebesar 40 – 50 MMSCFD yang dapat dimulai dari tahun 2026 hingga 2033.
KKKS Husky-CNOOC Madura Ltd. juga memiliki potensi kapasitas produksi hingga 318 MMSCFD, dengan serapan saat ini sekitar 210 MMSCFD.
Dalam rangka mendukung potensi ini, SKK Migas aktif mendorong pembangunan infrastruktur untuk distribusi gas bumi ke kawasan industri di dalam dan di luar wilayah kerjanya.
Hal ini juga bertujuan untuk membuka pasar baru guna maksimalisasi penyerapan gas bumi di tingkat nasional.
Syarif menjelaskan bahwa pemerintah telah berkomitmen untuk memastikan optimalisasi penyerapan gas bumi dengan proyek pembangunan pipa Cirebon – Semarang Tahap II sepanjang 245 km, yang didanai melalui APBN sebesar Rp3,07 triliun.
Konstruksi proyek ini direncanakan berlangsung selama 17 bulan, dimulai dari Juli 2024 hingga Desember 2025. Proyek ini meliputi ruas Batang – Pemalang (63 km), Pemalang – Cirebon (108 km), dan Cirebon – Kandang Haur Timur (KHT) (74 km).
“Saya berharap toll fee-nya tidak melebihi 0,5 dolar AS per MMSCF,” tambahnya.
Sebelumnya, Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, Kurnia Chairi, menyatakan bahwa Jawa Timur diperkirakan akan mengalami surplus gas dari tahun 2024 hingga 2025, sementara Jawa Barat masih memerlukan tambahan pasokan gas bumi.
SKK Migas mengajak para produsen gas bumi atau KKKS untuk mulai mengeksplorasi potensi di Jawa Barat guna memenuhi kebutuhan tambahan tersebut.