Connect with us

News

Tangani Judi Online dengan Intervensi Struktural

F Mutia Tri Maharani

Published

on

Monitorday.com – Sunyoto Usman, sosiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), menekankan bahwa maraknya judi online di Indonesia memerlukan pendekatan struktural dengan intervensi pada level provider.

“Ini persoalan struktural, persoalan bandar, atau yang memfasilitasi,” ujar Sunyoto Jumat (21/6).

Sunyoto menyarankan agar intervensi pada provider yang masih memfasilitasi judi online dijadikan langkah utama dalam mengatasi masalah ini.

“Secara struktural kan memang harus dikontrol akses kepada provider yang menawarkan judi itu,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa tokoh masyarakat, seperti ustadz, tokoh adat, dan pemuka agama, dapat berperan dalam mengedukasi masyarakat mengenai bahaya judi online.

“Ustadz, tokoh adat, tokoh gereja bisa ambil bagian itu untuk melakukan literasi atau edukasi masyarakat,” katanya.

Menurut Sunyoto, pendekatan individual tidak efektif dalam memberantas judi online.

“Mungkin orang bisa sembuh sementara, tapi kalau akses bandar tetap terbuka dan diberi hadiah, diberi macam-macam itu kan agak sulit ya pada level individu,” tambahnya.

Sunyoto menyatakan bahwa judi online marak karena merupakan bisnis yang dijalankan oleh bandar judi online bekerja sama dengan provider internet yang memfasilitasi akses situs judi online. Kemudahan mengakses situs judi online juga menjadi faktor yang mempengaruhi.

“Sangat gampang diakses karena bisa melewati aplikasi yang sederhana dan banyak opsinya,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa kebiasaan judi online berakar dari tradisi masyarakat yang gemar berjudi secara konvensional sejak zaman dahulu.

Menurutnya, maraknya judi online tidak selalu berkaitan dengan faktor ekonomi karena pelakunya berasal dari berbagai kalangan ekonomi.

Oleh karena itu, Sunyoto menilai wacana pemberian bantuan sosial (bansos) untuk korban judi online kurang efektif.

“Mestinya yang judi itu yang diatasi, kalau diberi karitas lalu orangnya gimana itu kalau sudah jadi habit, jadi custom (kebiasaan),” pungkasnya.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Monitor Saham BUMN



News43 mins ago

Jubir Ungkap 3 Syarat Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Ruang Sujud1 hour ago

Keren! Mahasiswa Indonesia Ini Jadi Imam Masjid Di London

News1 hour ago

Saat Nyetanyahu Pidato di PBB, Indonesia Pilih Walk Out

News2 hours ago

Bamsoet Nilai Mantan Presiden Soeharto Layak Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

News3 hours ago

Soal Calon Menteri, Relawan Prabowo: Tidak Semua Wajah Baru

Logistik3 hours ago

Tema HUT ke-79 KAI dan Sejarah Hari Kereta Api Nasional 28 September

Ruang Sujud4 hours ago

Anggota Militer Wanita Bangladesh Diizinkan Kenakan Jilbab

Keuangan9 hours ago

Kolaborasi dengan Syailendra Capital, BTN Pasarkan Dua Produk Reksa Dana Unggulan

Ruang Sujud11 hours ago

KH. Hasyim Asy’ari Kirim Surat Kepada Mufti Palestina, Ini Kisahnya!

News14 hours ago

Erick Thohir Bangga: Smelter Terbesar Dunia Ada di Gresik, Bukti Nyata Hilirisasi Tambang!

Sportechment17 hours ago

Lesti Kejora Siap Gelar Konser Tunggal Perdana Meski Tengah Hamil

News17 hours ago

4 Tahun Bertransformasi, Aset PLN Tembus Rp1.691 Triliun

Migas17 hours ago

Wuih! Wisatawan Mancanegara Serbu Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024

Keuangan18 hours ago

Bank Mandiri Wujudkan Mandiri Lingkar Hijau, Olah Limbah Kopi Jadi Cuan

Sportechment18 hours ago

Toyota Resmi Luncurkan New GR86, Cek Spek dan Harganya

Sportechment18 hours ago

Sheila On 7 Siap Geber Panggung Konser ‘Tunggu Aku di Bandung’

Sportechment18 hours ago

Momen Langka Marquez Menolong Sang Rival Bagnaia Gegara Hal Ini

Sportechment19 hours ago

Kata-kata Jens Raven Usai Sokong Timnas Indonesia U-20 Sikat Timor Leste

Ruang Sujud23 hours ago

Zionis Israel Nyatakan Dapat Hibah Dari Amerika Serikat

News23 hours ago

Bukan Plot Sinetron, Cerita Yuli Hastuti Bupati Purworejo Realita Beneran