Monitorday.com – Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum BULOG) terus melangkah dalam transformasi strategisnya untuk mendukung ketahanan pangan nasional, dengan mengadopsi prinsip keunggulan komparatif dari teori ekonomi David Ricardo.
David Ricardo, seorang ekonom ternama, dalam bukunya “Principles of Political Economy and Taxation,” mengemukakan bahwa negara sebaiknya fokus pada produksi barang yang memiliki biaya peluang lebih rendah daripada negara lain.
Dengan menerapkan prinsip ini, Perum BULOG bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam rantai pasok beras, yang merupakan komoditas penting dalam keberlanjutan ketahanan pangan Indonesia.
Salah satu langkah strategis Perum BULOG adalah penjajakan kerjasama ekonomi dan investasi pangan dengan Kamboja, sebagai upaya memperluas jangkauan geografis dan memperkuat keunggulan kompetitif dalam rantai pasok beras.
Bayu Krisnamurthi, Direktur Utama Perum BULOG, menyatakan komitmennya, “Kami siap melaksanakan penugasan tersebut, termasuk menjalin komunikasi erat dengan pelaku usaha beras di Kamboja. Ini bukan hanya tentang ekspansi geografis, tetapi juga tentang memperkuat keunggulan kompetitif rantai pasok beras untuk mendukung ketahanan pangan di Indonesia.”
Meskipun menghadapi tantangan terkait impor dan kerjasama ekonomi, Perum BULOG tetap fokus pada edukasi masyarakat tentang mekanisme rantai pasok pangan, termasuk hal-hal teknis seperti demurrage dan despatch dalam impor barang.
Tito Pranolo, Pakar Pangan Indonesia, menjelaskan, “Demurrage adalah denda untuk keterlambatan bongkar, sedangkan despatch adalah bonus untuk bongkar barang lebih cepat. Keduanya merupakan bagian dari operasional impor yang telah dihadapi oleh Perum BULOG, tanpa membebani masyarakat.”
Dalam konteks tantangan global seperti krisis iklim yang mempengaruhi stabilitas pangan, Amanda Katili Niode, Direktur The Climate Reality Project Indonesia, menekankan pentingnya adaptasi terhadap kondisi iklim yang berubah.
Perum BULOG terus berupaya memastikan rantai pasok pangan terjaga dengan baik, sesuai dengan komitmen transformasinya untuk menjadi pemimpin dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Sonya Mamoriska, Direktur Transformasi & Hubungan Antar Lembaga Perum BULOG, menegaskan, “Perubahan fungsi Perum BULOG dari waktu ke waktu tidak mengubah komitmen kami sebagai pemimpin dalam rantai pasok pangan yang terpercaya. Kami terus meningkatkan pelayanan kami untuk berkontribusi lebih dalam kesejahteraan masyarakat Indonesia.”
Dengan langkah-langkah strategis ini, Perum BULOG berharap dapat terus menguatkan posisinya dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui efisiensi dan keunggulan dalam rantai pasok beras.