Monitorday.com – Sihir kerap dilakukan untuk mencelakai orang lain dengan meminta pertolongan setan atau jin.
Praktik sihir sudah ada sejak zaman dahulu.
Rasulullah SAW pernah menjadi sasaran sihir oleh seorang Yahudi bernama Labid bin A’sam.
Surat Al Baqarah ayat 102 dalam Al-Qur’an menerangkan tentang sihir.
Mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa Kerajaan Sulaiman.
Sulaiman tidak kufur, tetapi setan-setan itulah yang kufur dan mengajarkan sihir kepada manusia.
Islam mengakui adanya sihir, ramalan, dan sejenisnya tetapi melarangnya karena mengarah pada perbuatan syirik.
Islam mengakui kekuatan supranatural sebagai ragam ciptaan Allah SWT yang tidak untuk disembah.
Harut dan Marut adalah figur yang mengerjakan sihir sebagai cobaan bagi orang-orang beriman.
Sihir adalah kesepakatan antara penyihir dan setan, di mana penyihir harus mengingkari Tuhan dan melakukan maksiat.
Bentuk perbuatan sihir meliputi menyembah berhala, api, atau binatang, serta memuliakan jin dan setan.
Untuk terhindar dari sihir, orang harus meyakini dan berlindung kepada Allah SWT, bukan kepada dukun atau ilmu sihir.
Cara agar terhindar dari sihir adalah dengan tidak meninggalkan ibadah kepada Allah SWT.
Memperbanyak membaca Al-Qur’an, terutama surah Al Baqarah, dapat melindungi diri sekaligus mengusir sihir.
Membaca surah Al Mu’awwidzatain (Al Falaq dan An Nas) serta surah Al Ikhlas untuk perlindungan dari sihir.
Berdoa adalah salah satu cara menangkal sihir, gangguan setan, dan hal-hal mistis lainnya.
Doa penangkal sihir yang bisa dibaca kapan pun adalah “Laa ilaha illallah wahdahu la syarika lahu lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumit, wa huwa ‘ala syai’in qadir.”
Doa tersebut sebaiknya dibaca sebanyak 100 kali setiap hari.
Membaca ta’awudz bisa menjauhkan dari gangguan sihir, terutama saat petang hari atau berkunjung ke suatu tempat.
Rasulullah SAW menyarankan membaca “A’uudzu bi kalimaatillaahit taammaati min syarri maa kholaq” ketika mendatangi suatu tempat.