Monitorday.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkenalkan fortifikasi protein ikan dalam bentuk hidrolisat protein ikan (HPI) ke dalam jajanan pasar dan camilan sebagai cara baru mengonsumsi ikan.
Inisiatif ini bertujuan meningkatkan asupan protein masyarakat serta mendorong hilirisasi perikanan.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Budi Sulistiyo, mengatakan Hari Keluarga Nasional (Harganas) menjadi momen untuk mengenalkan cara baru mengonsumsi ikan melalui fortifikasi jajanan pasar dengan HPI.
Budi menjelaskan bahwa asupan protein masyarakat Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara maju.
Data menunjukkan asupan protein per kapita per hari di Indonesia hanya 62,3 gram, jauh di bawah Tiongkok (121,7 gram), Amerika Serikat (109,6 gram), dan Vietnam (94,3 gram).
“Kita perlu meningkatkan asupan protein dari 62 gram per kapita per hari menjadi lebih dari 100 gram, berbasis ikan, untuk mewujudkan Generasi Emas Indonesia,” kata Budi di Jakarta, Rabu.
Penggunaan HPI dalam berbagai jajanan pasar seperti kue bolu kukus, kue sus, kue talam, sosis solo, cookies, hingga cilok tidak mengubah rasa aslinya, namun membuat makanan tersebut lebih bergizi.
Kandungan HPI sudah teruji di Balai Besar Pengujian dan Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP).
Budi berharap fortifikasi HPI semakin populer karena penggunaannya dapat memberikan efek berlipat seperti penyerapan ikan nelayan, peningkatan logistik, dan pembukaan lapangan kerja.
“Dengan HPI, kita tak perlu khawatir lagi dengan jajanan anak, selain mendorong hilirisasi perikanan,” ujarnya.