Monitorday.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur merupakan langkah strategis pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata di seluruh Indonesia.
Erick menjelaskan alasan dibalik pembangunan IKN saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta pada Rabu malam.
Menurutnya, IKN direncanakan sebagai pusat administratif baru yang bertujuan untuk mengatasi ketimpangan pembangunan antarwilayah serta memperkuat infrastruktur nasional, yang diharapkan akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi.
“Pembangunan IKN tidak hanya sebagai simbol modernisasi infrastruktur, tetapi juga sebagai upaya untuk mengubah pandangan bahwa pembangunan terpusat hanya di Jawa,” kata Erick, dikutip Kamis (11/7).
Dia menegaskan komitmen pemerintah untuk memastikan pembangunan tidak hanya terfokus di Jawa tetapi juga merata di seluruh Indonesia, seperti yang tercermin dalam proyek-proyek pembangunan jalan tol di Sumatera.
“Keseimbangan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus dirasakan di semua pulau, bukan hanya di satu tempat,” tambahnya.
Erick juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 44,24 triliun untuk tahun 2025, sebagai langkah strategis untuk mendukung percepatan proyek infrastruktur dan memastikan kelancaran transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke Presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Dengan persetujuan PMN oleh Komisi VI DPR, kami berharap dapat mempercepat implementasi proyek infrastruktur dan mengamankan transisi pemerintahan ke depan,” jelas Erick.
Dengan langkah-langkah ini, Erick optimis bahwa pembangunan IKN dan alokasi PMN akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi pembangunan ekonomi dan kesetaraan regional di Indonesia.