Barangkali, kita semua pernah merasa seakan hidup yang kita jalani saat ini tidak seindah atau sebahagia seperti milik orang lain. Terkadang, kita cenderung melihat rumput tetangga yang terlihat lebih hijau dari milik kita sendiri. Namun, kita perlu menyadari bahwa penilaian berdasarkan apa yang terlihat mata bisa sangat menipu, dan kebahagiaan sejati mungkin tidak selalu berada di sisi yang tampak paling indah.
Dalam budaya Jawa, terdapat sebuah pepatah yang mengatakan, “Urip iku mung sawang sinawang, mula aja mung nyawang sing kesawang.” Artinya, hidup itu sebenarnya hanya tentang melihat dan dilihat. Oleh karena itu, kita tidak boleh hanya fokus pada apa yang terlihat di permukaan. Sebaliknya, kita harus belajar bersikap qanaah, yaitu sikap yang memungkinkan kita untuk merasa puas dengan apa yang kita miliki.
Setiap individu memiliki kehidupan mereka sendiri dengan kebahagiaan dan tantangannya masing-masing. Saat kita mulai menginginkan kehidupan yang dimiliki oleh orang lain, seringkali kita lupa bahwa mungkin ada orang lain yang menginginkan kehidupan seperti yang kita jalani. Dengan demikian, membanding-bandingkan hidup orang lain dengan milik kita sendiri terasa sia-sia dan melelahkan.
Kita harus ingat bahwa dunia ini sangatlah berubah. Sesuatu yang terlihat indah dan menarik sebelum kita memilikinya, seringkali akan terasa biasa-biasa saja setelah kita mendapatkannya. Oleh karena itu, penting untuk memahami konsep qanaah dalam kehidupan kita.
Dalam karya “Al Qonaah” karya As Syaikh Abdullah bin Ibrahim Dawud, qanaah dijelaskan sebagai sikap menerima dengan ridha pemberian Allah dalam kehidupan ini, baik itu sedikit atau banyak. Ini juga berarti kita meletakkan segala urusan kita dalam tangan Allah, karena Dia lebih tahu apa yang terbaik untuk kita dan lebih penyayang terhadap kita daripada diri kita sendiri.
Bersikap qanaah membawa kita pada kesyukuran. Allah telah mengingatkan kita dalam Al-Quran, “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.'” (Q.S Ibrahim : 7)
Dengan bersikap qanaah dan bersyukur atas apa yang kita miliki, kita akan menemukan kebahagiaan sejati dalam hidup ini. Mari tinggalkan perbandingan yang tidak berguna dan bukalah pintu menuju kebahagiaan yang sejati dengan bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita.