Monitorday.com – Pupuk Indonesia Grup telah meresmikan pengoperasian gudang curah urea berkapasitas 20.000 ton di Kawasan PT Petrokimia Gresik.
Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen Pupuk Indonesia dalam mengembangkan infrastruktur demi optimalisasi rantai pasok pupuk, mendukung ketahanan pangan nasional.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, menyatakan bahwa pembangunan gudang curah urea ini merupakan langkah strategis dan progresif.
Dengan fasilitas ini, Petrokimia Gresik, sebagai anak perusahaan Pupuk Indonesia, dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan produk dan efisiensi biaya operasional.
“Fasilitas gudang ini merupakan bagian yang sangat penting dalam mengatur supply chain Perusahaan, sehingga saya menganggap gudang ini nanti akan membantu Pupuk Indonesia Grup dalam mendukung ketahanan pangan nasional, serta membantu Petrokimia Gresik berkembang ke depan lagi,” ujar Rahmad, seperti dikutip dari pupuk-indonesia.com, Minggu (28/7/2024).
Gudang curah urea ini menambah kapasitas penyimpanan Pupuk Indonesia menjadi 2,84 juta ton, serta memperkuat fasilitas rantai pasok yang meliputi 129 rute kapal laut, 1.160 rute distribusi darat, dan 3 rute kereta api.
Lebih lanjut, Rahmad menjelaskan bahwa gudang ini merupakan bagian dari langkah strategis Petrokimia Gresik untuk menjadi pemain dominan dalam solusi agro dan bahan kimia industri secara global.
Kehadirannya diharapkan memberikan kontribusi terbaik di industri pupuk dan bahan kimia, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Rahmad juga menyambut baik upaya strategis Petrokimia Gresik lainnya, seperti pembangunan Pabrik Phonska V dan Pabrik Soda Ash.
Sebagai pemegang paten proses NPK, Petrokimia Gresik mencatat penghematan lebih dari Rp 50 miliar atas proyek pengembangan Phonska V yang menggunakan skema swakelola dari total nilai proyek Rp507 miliar.
Pabrik Soda Ash akan memproduksi bahan baku penting untuk berbagai produk sehari-hari seperti sabun, deterjen, kertas, tekstil, dan kaca.
Saat ini, kebutuhan soda ash di Indonesia sepenuhnya dipenuhi dari impor.
Selain di Petrokimia Gresik, Pupuk Indonesia juga berencana mengembangkan pabrik soda ash di Pupuk Kaltim.
Kemampuan Petrokimia Gresik dalam memproduksi green surfactant dan soda ash akan mendongkrak Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bagi industri nasional, sesuai arahan Presiden Republik Indonesia.
“Selamat kepada keluarga besar Petrokimia Gresik yang telah mengeksekusi proyek ini dengan sangat baik.
“Gudang ini diharapkan dapat mendukung kinerja operasional dan keuangan Petrokimia Gresik dengan mengurangi emisi karbon dan kerugian,” tutup Rahmad.
Peresmian gudang curah urea berkapasitas 20.000 ton dilakukan oleh Rahmad Pribadi bersama Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, dalam rangkaian acara “Tasyakuran HUT Ke-52 Petrokimia Gresik” di Gresik, Jawa Timur.