Monitorday.com – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyiapkan jalur alternatif guna mendukung kelancaran lalu lintas logistik dan mobilisasi masyarakat menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).
Jalur alternatif ini akan menghubungkan Kariangau, Balikpapan dengan Pulau Balang Bentang Pendek, Penajam.
Jalur Alternatif untuk Mengantisipasi Kepadatan
Dilansir Suara, Shelvy Arifin selaku Corporate Secretary ASDP, menyatakan bahwa lokasi IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan bagian dari wilayah operasional ASDP cabang Balikpapan di Pelabuhan Penyeberangan Penajam. Menyikapi antusiasme masyarakat dan potensi peningkatan pengguna jasa pada HUT RI, ASDP telah menyiapkan jalur alternatif untuk mengantisipasi kepadatan di jalur reguler.
Operasional Jalur Penyeberangan
Akses menuju IKN dapat ditempuh melalui jalur darat atau Lintasan Penajam-Kariangau, Balikpapan, yang membutuhkan waktu sekitar 60 menit dengan jarak 6 mil, dilanjutkan dengan perjalanan darat selama 1,5 jam.
ASDP mengoperasikan empat kapal dari total 18 kapal yang tersedia, termasuk KMP Poncan Moale, KMP Goropa, KMP Dingkis, dan KMP Gajah Mada. Jalur Kariangau-Pulau Balang akan dibuka apabila terjadi kepadatan di jalur darat.
Jalur alternatif ini akan melibatkan tiga kapal yang akan mengangkut kendaraan dan penumpang menuju IKN, dengan jarak tempuh 9,5 mil yang diperkirakan memakan waktu sekitar 1,5 jam.
Selain itu, jalur darat dari Pelabuhan Pulau Balang ke IKN lebih singkat dibandingkan jalur dari Penajam, sehingga diharapkan dapat memperlancar rangkaian acara HUT ke-79 RI di IKN.
Peningkatan Jumlah Kendaraan dan Komitmen ASDP
Pada semester I 2024, ASDP berhasil menyeberangkan 58.163 unit kendaraan di Lintasan Penajam-Kariangau, Balikpapan, mencakup peningkatan lebih dari 500 kendaraan dibandingkan tahun sebelumnya. Secara total, ASDP cabang Balikpapan telah melayani 184.103 kendaraan, termasuk 61.760 unit kendaraan roda dua, 62.150 unit kendaraan roda empat, 2.030 unit bus, dan 58.163 unit kendaraan barang.
Suplai bahan pokok dan material bangunan menjadi salah satu komoditi utama yang diangkut oleh kapal-kapal ASDP. Jalur penyeberangan ini menjadi pilihan karena mampu mempersingkat waktu tempuh menjadi setengahnya, dari sekitar empat jam menjadi dua jam.