Monitorday.com – Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK, menghadiri pemakaman pimpinan politik Hamas, Ismail Haniyah, di Doha, Qatar, Jumat, 2 Agustus 2024, waktu setempat.
Haniyah dimakamkan di Pemakaman Keluarga Emir Qatar di kawasan Lusail, wilayah pinggir laut utara Doha, setelah shalat Jumat.
Sebelum dimakamkan, jenazah almarhum Haniyah dishalatkan di Masjid Imam Muhammad bin Abdul Wahhab.
JK ikut melakukan shalat janazah bersama ribuan orang yang hadir.
JK didampingi Menkumham 2004-2007 Hamid Awaluddin, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin serta Dubes RI untuk Qatar Ridwan Hassan.
JK juga turut menyaksikan pemakaman pimpinan Hamas yang sempat bertemu langsung dua pekan sebelumnya.
Usai prosesi pemakaman, JK dan rombongan kembali berdoa bersama untuk almarhum.
Menurut JK, ratusan bahkan ribuan jamaah yang hadir terlihat emosional.
Mereka larut dalam shalat Jumat dan dilanjutkan dengan salat janazah.
Petinggi dari Turki, PM Iran, Malaysia, Oman serta beberapa negara sekitar turut hadir dalam pemakaman ini.
“Semua hadir dan ini menandakan bahwa kita semua mendorong upaya perjuangan Palestina,” kata JK, dikutip TVRINews.
“Ini juga memperlihatkan bagaimana kuatnya pengaruh almarhum Haniyah dan sementara proses memilih pemimpin baru dan tentu saja berharap terjadinya perdamaian tercapai,” imbuh JK.
Bagi Indonesia, lanjut JK, tengah berupaya mengupayakan dua hal.
“Kita ingin mendorong upaya mereka bersatu (Hamas dan Al-Fatah) serta kedua mendorong perdamaian yang adil antara Palestina dengan ‘Israel’,” tegas JK lagi.
Lebih jauh, JK meyakinkan, semua negara-negara yang hadir menginginkan perdamaian.
“Memang kalau tidak ditangani dengan baik ini bisa meluas,” tambah JK.
“Iran dan Turki mempunyai kemampuan persenjataan yang kuat tapi saya pikir akan menghancurkan seluruh Timur Tengah apabila mereka semua melancarkan perang besar itu,” kata JK lagi.
Seperti diketahui, JK terbang ke Qatar untuk menghadiri langsung pemakaman Haniyah.
Kedatangan JK untuk memenuhi harapan rakyat Palestina agar hadir dalam pemakaman tersebut sebagai delegasi dari Indonesia.
“Ini memenuhi harapan agar mengirimkan delegasi Indonesia ke sana dan kami diundang menghadiri pemakaman almarhum Ismail Haniyah,” kata JK di Bandara Soekarno Hatta sebelum bertolak ke Qatar, sehari sebelumnya.
Komunikasi Ketua Umum PMI dengan almarhum Haniyah terjalin dalam misi khusus dalam upaya menyelesaikan konflik antara Hamas dan gerakan Al-Fatah.
Bagi JK, rekonsiliasi itu penting dalam menyatukan kekuatan untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina.
Baik Hamas maupun Al-Fatah telah berupaya melakukan pertemuan tersebut.
Bahkan telah melakukan pertemuan di Beijing.
Menurut JK, almarhum Haniyah berharap bisa datang ke Indonesia bersama tokoh-tokoh Al-Fatah setelah dari Beijing.
“Namun hari ini, Haniyah dipanggil Allah ke Rahmatullah,” kata JK saat mendengar Haniyah syahid setelah mendapat serangan di Teheran.