Sejarah mencatat momen ketika Kaisar Romawi Heraklius ingin tahu lebih banyak tentang ajaran Nabi Muhammad SAW. Bagaimana pertemuan penting ini terjadi dan apa yang Nabi Muhammad SAW sampaikan kepada Abu Sufyan yang merupakan sahabatnya yang memiliki kedekatan nasab dengan Nabi?
Abu Sufyan bin Shakr bin Harb radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan peristiwa ini dalam sebuah hadits yang panjang tentang dialognya dengan raja Heraklius. Heraklius bertanya, “Apa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW kepada umatnya?” Abu Sufyan dengan jujur menjawab, “Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada kami untuk:
- Mengesakan Allah: Yaitu, menyembah Allah semata, tanpa menyekutukan-Nya dengan apapun.
- Meninggalkan Kebiasaan Jahiliyah: Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita untuk meninggalkan praktik-praktik jahiliyah yang diwarisi dari nenek moyang kita.
- Melaksanakan Shalat: Nabi Muhammad SAW mendorong kita untuk menjalankan ibadah shalat sebagai salah satu pilar utama dalam Islam.
- Menjaga Kejujuran: Beliau menekankan pentingnya berlaku jujur dalam segala aspek kehidupan.
- Menjaga Kesucian Diri: Nabi Muhammad SAW mengingatkan kita untuk menjauhi perbuatan zina dan memelihara kesucian diri.
- Menjalin Hubungan Silaturahim: Beliau mendorong kita untuk menjaga hubungan baik dengan kerabat dan tetangga.
Pesan utama yang diemban oleh Nabi Muhammad SAW adalah ajaran tauhid, yaitu keyakinan dalam keesaan Allah. Manusia diajak untuk menjauhi segala bentuk syirik dan ketaatan pada Allah adalah prioritas utama.
Tentu saja, ini adalah ajaran yang sangat penting dan relevan bagi umat Islam hingga hari ini. Kita harus mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW dengan berpegang teguh pada tauhid, berlaku jujur, menjaga kesucian diri, menjalin hubungan baik dengan sesama, dan melaksanakan shalat sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Dengan mengikuti ajaran-ajaran ini, kita dapat hidup sesuai dengan nilai-nilai Islam dan mendekatkan diri kepada Allah. Wallahu A’lam. []