Logistik
ASDP pacu pengembangan kawasan Bakauheni Harbour City di Lampung
Published
3 months agoon
By
N Ayu AshariMonitorday.com – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memacu pengembangan kawasan Bakauheni Harbour City (BHC) di Provinsi Lampung, untuk memperkuat peran dalam pembangunan sektor kepariwisataan dan transportasi nasional.
“BHC termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dicanangkan untuk mengembangkan kawasan di Lampung Selatan termasuk Pelabuhan Bakauheni yang menjadi gerbang masuk dari Pulau Jawa ke Sumatera dengan harapan dapat menjadi hub pariwisata maritim unggulan,” kata Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Shelvy menyampaikan bahwa ASDP terus memperkuat perannya sebagai Agent of Development melalui proyek strategis BHC, yang diharapkan menjadi destinasi pariwisata terintegrasi sekaligus pusat ekonomi baru di sekitar wilayah pelabuhan.
“Tentunya pengembangan BHC akan mengintegrasikan sektor pariwisata, pelabuhan, dan hiburan, yang bertujuan menciptakan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Bahkan, kata Shelvy lagi, pengembangan kawasan BHC sebagai wisata bahari di tanah air juga akan terkoneksi dengan jalur pariwisata domestik di Pulau Sumatera, khususnya di wilayah Provinsi Lampung.
Ia menegaskan, proyek itu merupakan inisiatif guna mendukung program pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Bakauheni Harbour City atau yang kita kenal sebagai BHC diinisiasi dengan tujuan untuk meningkatkan pariwisata domestik sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, terutama di Sumatera,” ujarnya pula.
Menurutnya, inisiasi ASDP bersama dengan Pemprov Lampung serta seluruh mitra kerja pendukung dalam pengembangan BHC akan berdampak luas pada kemajuan sektor pariwisata Lampung. Hal itu dapat terwujud berkat dukungan penuh pemerintah, khususnya dari Kementerian BUMN.
Shelvy mengungkapkan, pengembangan kawasan BHC menjadi salah satu target perusahaan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah dan nasional, yang dapat terealisasi pada era kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan dan kepercayaan yang diberikan Pak Menteri Erick, khususnya dalam proyek BHC ini, dimana beliau sejak awal terus memberikan dukungan luar biasa,” katanya pula.
Baca juga: 30.625 pengunjung padati kawasan Bakauheni Harbour City
Ia mengaku, ASDP tidak hanya meningkatkan pelayanan dan memastikan kelancaran akses transportasi masyarakat dan angkutan logistik melalui pelayanan kapal feri di jalur tersibuk Jawa-Sumatera, tetapi juga terus berekspansi dalam pengembangan kawasan yang memajukan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Lampung dan sekitarnya.
Proyek BHC mencakup berbagai fasilitas modern, termasuk pelabuhan penyeberangan, pusat perbelanjaan, kawasan wisata, dan area komersial.
Dengan lokasinya yang strategis di pintu gerbang Sumatera, kata Shelvy, BHC diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
“Melalui sinergi antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat, ASDP berkomitmen bahwa kawasan terintegrasi BHC ini dapat membawa manfaat jangka panjang bagi perkembangan pariwisata dan ekonomi masyarakat daerah,” katanya pula.
Pembangunan kawasan terintegrasi BHC terbagi dalam tiga tahap. Pada tahap I periode jangka waktu 2022-2025, terbagi menjadi tahap IA untuk masa 2022-2025 dengan luas area pengembangan mencapai 41,9 hektare.
Pada tahap ini, BHC difokuskan pada pembangunan yang menjadi prioritas Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni berupa pengembangan fungsi utama pendukung aktivitas pelabuhan, yaitu pembangunan theme park, dan komersial UMKM.
Kemudian, Tahap IB dalam periode waktu 2026-2030 mencakup areal seluas 22,8 ha. Tahap ini merupakan kelanjutan pengembangan area prioritas PSN dengan fokusnya berupa pengembangan hotel di Distrik 3 dan komersial pendukung.
Untuk tahap II, periode 2031-2040 seluas 64 ha dengan fokus peningkatan pelayanan Bakauheni Harbour City sebagai kawasan kota mandiri. Serta, tahap terakhir atau Tahap III periode 2041-2061 dengan luasan 31,2 ha yakni keberlanjutan dan diversifikasi pembangunan.
Total luas lahan yang dibutuhkan untuk tiga tahap pengembangan BHC atau hingga tahun 2061 mencapai 160 hektare dengan perkiraan nilai keseluruhan investasi sebesar Rp4,7 triliun.