Monitorday.com – Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Golkar, Dito Ariotedjo, mengakui bahwa terdapat aspirasi di internal partai yang menginginkan Bahlil Lahadalia untuk menjadi Ketua Umum Golkar.
“Ya, memang kami sudah mendengar bahwa aspirasi ini mengarah ke nama Bang Bahlil,” ujar Dito di kantor DPP Partai Golkar, Selasa (13/8).
Menurut Dito, peluang Bahlil untuk terpilih sebagai ketua umum cukup besar karena sejak awal, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tersebut memiliki hubungan yang dekat dengan Airlangga Hartarto.
Kedekatan ini, menurut Dito, dapat mempermudah Bahlil jika nantinya terpilih sebagai Ketua Umum Golkar.
“Pastinya itu adalah hubungan senior (Airlangga) dan junior (Bahlil), dan Pak Airlangga juga pastinya akan membimbing dan mengkader Bang Bahlil, karena Bang Bahlil sudah lama bersama Golkar,” jelas Dito.
Lebih lanjut, Dito menyatakan bahwa penentuan Ketua Umum akan dilakukan dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-11 DPP Partai Golkar.
Dalam Munas tersebut, akan dibahas siapa saja tokoh yang mencalonkan diri sebagai ketua umum, termasuk kemungkinan pemilihan ketua umum melalui jalur aklamasi.
Dito berharap Munas yang akan berlangsung pada tanggal 20 Agustus mendatang dapat menghasilkan sosok ketua umum yang layak memimpin Golkar.
Sebelumnya, Airlangga Hartarto telah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar pada Minggu (11/8).
Dalam video resmi yang disiarkan oleh Partai Golkar, Airlangga menjelaskan bahwa ia mundur demi menjaga keutuhan Partai Golkar dan memastikan stabilitas selama transisi pemerintahan dari Presiden RI Joko Widodo ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, saya menyatakan pengunduran diri dari jabatan Ketua Umum DPP Partai Golkar,” kata Airlangga dalam video tersebut.
Pengunduran diri Airlangga berlaku sejak Sabtu (10/8) malam. Selanjutnya, proses internal Golkar, termasuk penunjukan pelaksana tugas ketua umum dan persiapan menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub), akan berlangsung dengan damai, tertib, dan tetap menjunjung tinggi marwah Partai Golkar.