Monitorday.com – Nabi Muhammad SAW dikenal memiliki sifat jujur bahkan sebelum diangkat menjadi nabi dan rasul.
Al-Amin adalah gelar yang diberikan oleh masyarakat Quraisy kepada Nabi Muhammad SAW karena kepercayaan mereka.
Gelar Al-Amin disematkan kepada Nabi Muhammad SAW sejak beliau masih remaja.
Masyarakat Arab sudah memercayai Nabi Muhammad SAW bahkan saat beliau menjadi pedagang.
Nabi Muhammad SAW semakin dikenal sebagai Al-Amin setelah menunjukkan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan tentang Hajar Aswad.
Gelar Al-Amin menunjukkan kepribadian mulia Nabi Muhammad SAW baik sebelum maupun setelah menjadi nabi dan rasul.
Pada usia 35 tahun, Nabi Muhammad SAW terlibat dalam perbaikan Ka’bah oleh orang-orang Quraisy.
Ka’bah diperbaiki karena usianya yang tua dan kerusakan akibat pencurian serta banjir besar.
Setelah pembangunan selesai, terjadi perselisihan tentang siapa yang berhak menempatkan Hajar Aswad.
Abu Umayyah menyarankan agar orang yang pertama datang ke Ka’bah yang berhak meletakkan Hajar Aswad.
Keesokan harinya, Nabi Muhammad SAW adalah orang pertama yang tiba di Ka’bah.
Para pemimpin Quraisy meminta Nabi Muhammad SAW untuk menyelesaikan perselisihan ini.
Nabi Muhammad SAW meminta kain untuk menempatkan Hajar Aswad di tengahnya dan meminta para pemuka Quraisy mengangkatnya bersama.
Setelah itu, Nabi Muhammad SAW sendiri yang meletakkan Hajar Aswad di tempat semula.
Perselisihan pun berakhir dengan semua pihak merasa puas dan semakin menghormati Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW semakin dikenal sebagai Al-Amin karena kebijaksanaan dan keadilannya.