Monitorday.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta jajarannya untuk mempercepat penyelesaian Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Energi Terbarukan (RUU EBET).
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, usai mengikuti rapat pimpinan bersama Menteri Bahlil di Jakarta (20/8).
“Dalam rapat pimpinan tadi, Menteri ESDM menegaskan bahwa RUU EBET harus segera diselesaikan,” ujar Eniya
Menurutnya, arahan ini datang karena RUU EBET masih belum memiliki jadwal sidang yang pasti, dan Menteri Bahlil menginginkan percepatan dalam proses pembahasannya.
Rapat pimpinan yang berlangsung pada Selasa tersebut merupakan hari pertama Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM.
Mantan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini langsung memimpin rapat dengan pejabat Kementerian ESDM, mulai dari direktur jenderal hingga eselon 2, meskipun rapat tersebut dilakukan secara tertutup.
Usai rapat, Bahlil tidak memberikan pernyataan kepada media, yang telah menunggu di Kantor Kementerian ESDM sejak pagi hingga sore hari.
Sebelumnya, Bahlil menyatakan komitmennya untuk fokus menangani berbagai masalah di sektor energi, salah satunya adalah peningkatan lifting minyak, sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo dan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menekan impor gas dan mendorong hilirisasi LPG sesuai arahan Presiden.
Dengan waktu kerja yang tersisa hingga Oktober 2024, Bahlil mengakui tantangan waktu yang terbatas dan meminta seluruh direktur jenderal di kementeriannya untuk bekerja lebih keras dan efektif dalam mencapai target yang telah ditetapkan.