Monitorday.com – PT Telkom Indonesia Tbk atau Telkom, melalui anak perusahaannya PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), menggelar Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2024 yang merupakan konferensi telekomunikasi internasional terbesar di Asia Tenggara karena dihadiri 1.300 peserta yang mewakili sekitar 450 perusahaan global yang berasal dari 40 negara.
“Perusahaan telekomunikasi dapat memanfaatkan perkembangan teknologi untuk menghadirkan solusi B2B (kerja sama bisnis) yang inovatif. Teknologi akan mendorong pertumbuhan konsumsi data, sehingga memberikan peluang bagi perusahaan telekomunikasi untuk menyediakan infrastruktur digital yang kuat dan berkapasitas tinggi,” ujar Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah saat pembukaan BATIC 2024 di Bali International Convention Center (BICC), The Westin Resort Nusa Dua, Provinsi Bali pada Rabu (28/8).
Acara tahunan yang telah digelar selama sembilan kali oleh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini berlangsung selama empat hari, pada 27 hingga 30 Agustus 2024,
Konferensi hari pertama BATIC 2024 mengangkat tema “Shaping the Future of Global Connectivity”, yang mendalami bagaimana perubahan permintaan pasar dan pengaruh perkembangan teknologi mengubah infrastruktur digital secara global, dengan menghadirkan pembicara dari para pelaku industri dan para ahli (expert) telco global.
Ririek mengatakan, tema “Cultivating The Sustainable Digital Ecosystem,” pada BATIC 2024 mencerminkan komitmen Telkom, melalui Telin , untuk meningkatkan peran industri telekomunikasi dalam mendorong inovasi berkelanjutan.
“Hal ini sejalan dengan fokus perusahaan pada segmen Business-to-Business (B2B). Telin berperan sebagai perpanjangan tangan TelkomGroup untuk bisnis wholesale dan internasional dengan 10 kantor perwakilan global dan perwakilan sales di lima negara,” jelasnya.
Menurut Ririek, saat ini Telin memiliki jaringan global (global network) meliputi 27 Global Subsea Cable System dengan total panjang 250.140 kilometer (km).
Selain itu, TelkomGroup terus membangun pusat data NeutraDC di berbagai wilayah dengan kapasitas dan kapabilitas yang lebih tinggi untuk menghadapi kebutuhan penggunaan dan pengembangan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
“Namun demikian, seluruh bisnis yang dijalankan oleh TelkomGroup tetap berlandaskan pada komitmen keberlanjutan, sejalan dengan program ESG (Environmental, Social, and Governance) yang perusahaan miliki, yaitu EXIST (ESG Existence for Sustainability by Telkom Indonesia). Di samping itu, TelkomGroup terus mengeksplorasi peluang bisnis baru dan terbuka teknologi AI terhadap kesempatan kolaborasi dengan berbagai pihak,” tutup Direktur Utama Telkom.