Migas
Pertamina Perkuat Kerja Sama Energi di Forum Indonesia-Afrika 2024
Published
3 months agoon
Monitorday.com – Indonesia menjadi tuan rumah “Indonesia Africa Forum (IAF) 2024” yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, pada 1-3 September 2024.
Acara ini dihadiri oleh 54 negara Afrika dan lebih dari 800 peserta, termasuk tamu internasional lainnya, yang menjadi kesempatan bagi Pertamina untuk bertemu dengan mitra bisnisnya.
Forum ini dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan mengusung tema “Semangat Bandung untuk Agenda Afrika 2063”.
Selain itu, IAF juga menyelenggarakan High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP).
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyambut hangat kehadiran para peserta dan menyampaikan apresiasi atas komitmen mereka untuk menghadiri forum penting ini di tengah berbagai tantangan global yang sedang dihadapi.
“Kita semua hendak menciptakan perubahan positif di tengah dunia yang penuh dengan tantangan,” kata Jokowi.
“Baik tantangan terkait perlambatan ekonomi, tingkat pengangguran dan inflasi yang belum membaik, maupun ketegangan geopolitik yang terus berlanjut yang telah menimbulkan banyak korban jiwa dan mengganggu rantai pasok global,” lanjutnya sesuai siaran pers Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden.
Pada IAF akan dilakukan pertemuan bisnis dengan berbagai pihak, terdiri dari leaders session, diskusi panel, project showcase, exhibition, business matching serta ajang bisnis lainnya.
Perhelatan ini, sekaligus sebagai platform utama bagi Indonesia dan negara-negara Afrika untuk meningkatkan hubungan bilateral, merumuskan langkah-langkah strategis, dan berkolaborasi dalam mengatasi tantangan global yang semakin kompleks.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menambahkan, Pertamina mendukung dan berkontribusi aktif pada perhelatan ini.
IAF 2024 juga memperkuat komitmen Pertamina dalam ekspansi global, khususnya di Afrika.
“Sebelumnya, Pertamina sudah mulai bekerjasama dengan sejumlah negara di Afrika, hari ini kami memperkuat komitmen.”
“Sebagai BUMN bidang energi, kami melihat potensi untuk pengembangan sektor energi di Afrika sangat besar misalnya untuk energi gas maupun geothermal.”
“Hal ini sesuai dengan tujuan transisi energi kedepan, menuju energi yang lebih bersih dan lebih hijau,” ungkap Nicke.
Nicke mengapresiasi dukungan Pemerintah Indonesia, karena melalui kerjasama G to G (Government to Government) antara Indonesia dengan negara di Afrika sesuai dengan semangat Bandung Spirit, mendorong upaya Pertamina untuk Go Global dan bekerjasama dengan mitra bisnis internasional.
Salah satu upaya Pertamina di Afrika, yakni pada sektor hulu dan gas di beberapa negara Afrika sejak tahun 2013, seperti Aljazair, Gabon, Nigeria, Namibia, dan Tanzania.
Dari ekspansi tersebut, telah berkontribusi pada produksi migas Pertamina dari blok internasional.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menambahkan, kerja sama Pertamina dengan mitra internasional juga bertujuan memperkuat bisnis rendah karbon.
Melalui sinergi ini, diharapkan dapat terjalin pertukaran teknologi untuk menghasilkan energi rendah karbon dan energi transisi.
“Selain untuk menjaga ketahanan energi, kami berharap ekspansi bisnis Pertamina mendukung tercapainya target Pemerintah Indonesia untuk Net Zero Emission melalui kolaborasi Pertamina dan mitra bisnis,” jelas Fadjar.
Pada ajang IAF, Pertamina juga memamerkan produk dan layanannya dari sejumlah subholding dan anak usahanya, sehingga terjalin kesempatan bekerjasama yang lebih luas dengan negara-negara dari benua Afrika.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.