Erick Thohir nggak bisa menutupi rasa bangganya. Lewat akun Instagram pribadinya, Menteri BUMN ini berbagi kabar soal smelter PT Freeport Indonesia yang baru saja diresmikan Presiden Jokowi di Gresik. Smelter ini bukan main-main, karena menjadi yang terbesar di dunia untuk kategori single line!
“Ini adalah salah satu bukti nyata dari program hilirisasi tambang yang kita dorong selama ini. Fasilitas ini diharapkan bisa membantu pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Erick, Jumat (27/9/2024).
Erick juga menegaskan kalau BUMN selalu siap mendukung visi pemerintah, terutama dalam memperkuat industri mineral melalui hilirisasi. Kolaborasi ini jadi kunci penting untuk memastikan Indonesia nggak cuma jadi eksportir bahan mentah, tapi juga bisa mengolah sendiri hasil tambangnya.
“Kami di BUMN terus berkolaborasi mendorong hilirisasi industri mineral sesuai dengan visi pemerintah saat ini dan berikutnya,” tambahnya.
Dengan adanya smelter ini, Indonesia bisa membuktikan kalau kita siap bersaing di tingkat global. Smelter ini adalah langkah besar dalam mengubah wajah industri tambang di Indonesia.
“Hilirisasi akan memberikan manfaat maksimal terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan mampu menimbulkan multipler effect pada para pelaku UMKM dan industri turunan yang ada di sekitar smelter,” ujarnya kembali.
Erick Thohir juga mengungkap fakta-fakta menarik lewat unggahan instagramnya, misal bahwa smelter yang dibangun PT Freeport Indonesia tersebut ternyata punya nilai investasi fantastis, mencapai Rp 56 triliun. Bayangkan saja, fasilitas pemurnian hasil tambang ini dibangun di atas lahan seluas 104 hektare, dan butuh waktu sekitar 30 bulan untuk menyelesaikannya.
Tak cuma soal angka besar dalam investasi, smelter ini juga diperkirakan memberikan dampak ekonomi yang luar biasa. Erick menjelaskan bahwa penerimaan negara dari smelter ini diproyeksikan mencapai Rp 80 triliun. Uang ini bakal masuk lewat berbagai jalur, mulai dari pajak dividen, royalti, pajak penghasilan (PPh), hingga pajak ekspor. Jadi, selain memurnikan hasil tambang, smelter ini juga bakal jadi mesin uang buat negara.
Yang nggak kalah mengesankan adalah kemampuan produksinya. Smelter Gresik ini diprediksi bisa menghasilkan sekitar 50 ton emas per tahun, ditambah dengan 600 ribu ton katoda tembaga dan 210 ton perak. Secara keseluruhan, smelter ini bisa memproses hingga 1,7 juta ton konsentrat hasil tambang setiap tahunnya. Angka-angka ini menunjukkan betapa strategisnya smelter ini dalam mendukung hilirisasi tambang dan memperkuat posisi Indonesia di kancah industri global.
Jadi, proyek ini bukan cuma soal bangunan besar atau teknologi canggih, tapi juga soal dampak ekonomi yang besar bagi Indonesia ke depannya. Smelter ini menjadi simbol nyata dari hilirisasi tambang yang didorong pemerintah, dengan Erick Thohir dan tim BUMN di garis depan.