Monitorday.com – Aisyah RA dikenal sebagai istri Rasulullah SAW yang memiliki sifat pencemburu, meskipun ia paling dicintai oleh Nabi Muhammad SAW.
Ia pernah cemburu pada Khadijah RA, istri pertama Rasulullah SAW, terutama ketika Nabi mengenang Khadijah RA.
Aisyah RA merasa seakan tidak ada wanita lain yang lebih baik dari Khadijah RA dalam pandangan Nabi SAW.
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa Khadijah RA memiliki banyak keutamaan dan darinya beliau mendapatkan keturunan.
Kecemburuan Aisyah RA juga muncul terhadap Hafshah RA, istri Nabi lainnya, terutama saat mereka bepergian bersama.
Dalam perjalanan tersebut, Hafshah RA berhasil menarik perhatian Nabi SAW yang membuat Aisyah RA merasa sedih dan tersisih.
Aisyah RA bahkan berdoa agar kalajengking atau ular menggigitnya karena besarnya kecemburuannya.
Aisyah RA juga pernah merasa cemburu pada Shafiyyah RA, istri Nabi yang berasal dari keluarga Yahudi di Khaibar.
Ketika Rasulullah SAW melindungi Shafiyyah RA saat unta mereka tergelincir, Aisyah RA merasa cemburu melihat perhatian Nabi SAW padanya.
Rasa penasaran Aisyah RA semakin besar ketika mendengar tentang kecantikan Shafiyyah RA, yang membuatnya membandingkan diri.
Aisyah RA pernah menyebut Shafiyyah RA sebagai “wanita Yahudi”, namun Rasulullah SAW menegur Aisyah RA karena Shafiyyah RA telah memeluk Islam.
Kecemburuan Aisyah RA juga terkait dengan keahlian memasak Shafiyyah RA, di mana Aisyah RA pernah memecahkan bejana milik Shafiyyah RA.
Rasulullah SAW menegaskan agar bejana yang pecah diganti dengan yang baru, menunjukkan keadilan beliau dalam menangani masalah di antara istri-istrinya.
Kecemburuan Aisyah RA juga terlihat saat ia merusak mangkuk yang dibawa pelayan untuk Rasulullah SAW, namun Nabi tetap tenang dan mengganti mangkuk tersebut.
Aisyah RA pernah menyinggung postur tubuh Shafiyyah RA kepada Nabi SAW, dan beliau mengingatkan bahwa ucapan Aisyah bisa membuat air laut keruh.
Meskipun Aisyah RA sering cemburu, Shafiyyah RA selalu bersikap baik dan mendukung Aisyah dalam berbagai situasi lainnya.
Aisyah RA juga cemburu pada Ummu Salamah RA, istri Rasulullah SAW yang lebih tua dan sering mendapatkan perhatian Nabi.
Suatu hari, Aisyah RA bertanya kepada Nabi SAW tentang perasaannya terhadap Ummu Salamah RA, dan Nabi hanya tersenyum menanggapinya.
Aisyah RA merasa istimewa dibandingkan istri-istri lainnya karena ia satu-satunya istri Nabi yang belum pernah menikah sebelumnya.
Kisah-kisah kecemburuan Aisyah RA menunjukkan betapa besar cintanya kepada Rasulullah SAW, namun juga menggambarkan sisi manusiawinya.