Connect with us

News

Soal Swasembada Pangan, Kampus Diminta Hasilkan Program Nyata Jangan Cuma MoU

Dila N Andara

Published

on

Monitorday.com – Swasembada pangan merupakan tujuan strategis yang diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional. Dalam konteks ini, kampus sebagai institusi pendidikan tinggi memiliki peran penting dalam memberikan kontribusi nyata melalui penelitian, pengembangan, dan aplikasi teknologi pertanian.

Namun, seringkali kerjasama antara kampus dan pihak-pihak terkait hanya berakhir pada penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tanpa adanya tindak lanjut yang konkret. Hal ini mengindikasikan perlunya evaluasi mendalam terhadap efektivitas kolaborasi tersebut.

Penting bagi kampus untuk tidak hanya mengandalkan MoU sebagai formalitas, tetapi juga untuk merancang program-program yang berorientasi pada hasil nyata. Dalam hal ini, kampus dapat mengembangkan riset yang fokus pada varietas tanaman unggul, teknik pertanian berkelanjutan, dan inovasi dalam sistem distribusi pangan.

Dengan demikian, hasil riset dapat langsung diaplikasikan di lapangan, memberikan manfaat bagi petani, dan pada akhirnya berkontribusi pada pencapaian swasembada pangan.

Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) berkolaborasi untuk mencapai target swasembada pangan sesuai target Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, kolaborasi ini merupakan tindak lanjut dari hasil pembekalan kabinet yang dilangsungkan di Magelang beberapa waktu yang lalu. Dimana dalam kolaborasi ini, katanya, juga telah menghasilkan Memorandum of Understanding (MoU) dengan lima perguruan tinggi.

“Hari ini lima perguruan tinggi kita kontrak benih unggul, bibit unggul dengan teman-teman dari perguruan tinggi, karena kita butuh inovasi baru,” kata Amran kepada wartawan di Auditorium Kementan, Selasa (29/10/2024).

Adapun lima perguruan tinggi tersebut di antaranya, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Syiah Kuala.

“Salah satu contoh ada benih dari IPB, benih padi IPB 3S itu produktivitasnya 13 ton, mungkin kalau di lapangan bisa 10 ton. Kemudian ada dari Unhas itu untuk jagung, benih jagung bisa produksi 10 ton,” ucapnya.

Amran menilai kolaborasi antara Kementan dan Kemendikti Saintek sangat penting untuk dilakukan, sebab pemerintah memerlukan teknologi baru dalam mendorong target swasembada pangan 4-5 tahun ke depan.

“Kita butuh teknologi baru dari kampus yang ada di seluruh Indonesia, jangan kita tergantung pada negara lain. Ini kolaborasi kita Insya Allah menghasilkan sesuatu di 2025 nanti,” tukas dia.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menyampaikan dukungannya atas kolaborasi yang sudah dilakukan. Hal ini dilakukan dalam upaya mendukung target swasembada pangan.

“Kami sampaikan kepada mereka semua (universitas) bahwa silahkan bantu pemerintah dalam swasembada pangan, dimana para peneliti yang ahli-ahli itu gunakanlah ilmu yang dikembangkan, inovasinya untuk kemajuan pertanian di Indonesia,” kata Satryo dalam kesempatan yang sama.

Dia mengatakan, Kemendikti Saintek akan memberikan keleluasaan kepada dosen dan mahasiswa untuk melakukan program-program yang mendukung swasembada pangan.

“Jadi berkarir, dosennya sebagai dosen dan bidang yang ditekuni adalah bidang pertanian. Juga mahasiswa didorong untuk ikut program petani milenial, mereka diberikan keleluasaan untuk memilih apa yang mau dikerjakan, mau di lapangan berapa lama, yang penting apa yang dikerjakan itu memenuhi untuk dia akhirnya lulus sebagai seorang sarjana pertanian,” pungkasnya.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Monitor Saham BUMN



News1 hour ago

Infografis: Wajib Belajar 13 Tahun

Telekomunikasi3 hours ago

Telkom Catat Pendapatan Positif di Kuartal III 2024 Berkat Transformasi Digital

Sportechment4 hours ago

Marselino Bikin Gol Indah di Oxford Tuai Pujian Netizen

Sportechment4 hours ago

Debut Gemilang, Ruud van Nistelrooy Patahkan Rekor Erik ten Hag di Man United

News8 hours ago

PT. KAI Tawarkan Tempat Jogging Nyaman Bagi Wisatawan

Migas13 hours ago

Pelopor Perdagangan Karbon, Pertamina NRE Dorong Carbon Netral Event

Keuangan13 hours ago

PERURI Komitmen Kurangi Angka Stunting Melalui Program Berkelanjutan

News14 hours ago

PBB Layangkan Surat ke PM Israel Terkait Larangan UNRWA di Palestina

Keuangan14 hours ago

Bank Mandiri Catat Penyaluran Kredit Rp 1.590 triliun di Kuartal III 2024, Dorong Ekonomi Nasional

Sportechment15 hours ago

Harga Tiket Fan Meeting Lisa BLACKPINK Turun, Lihat Rinciannya

Sportechment15 hours ago

Dominasi di El Clasico, Sinyal Kebangkitan Barcelona Rajai Benua Biru

Pariwisata16 hours ago

InJourney Raih Penghargaan Best Business Transformation 2024 dari SWA

News16 hours ago

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Temui Gus Yahya, Bahas Apa?

News17 hours ago

Jaga Ketahanan Energi Nasional, Pertamina Salurkan BBM Satu Harga

Sportechment1 day ago

Kejar Pink Spiders, Red Sparks Wajib Menang vs IBK Altos

Sportechment1 day ago

Penalti Ronaldo Meleset, Al Nassr Gagal Raih Gelar Musim Ini

News1 day ago

Soal Swasembada Pangan, Kampus Diminta Hasilkan Program Nyata Jangan Cuma MoU

News1 day ago

Mohonn Tenang! Gibran Bakal Gantikan Prabowo Jabat Presiden

News1 day ago

Jadi Tersangka Korupsi Impor Gula, Begini Kronologinya

Minerba1 day ago

Gandeng Antam, PLN Bersinergi Hadirkan Listrik Bersih untuk Smelter Feronikel di Kolaka