Beberapa nama telah masuk radar bakal Cawapres Prabowo Subianto. Nama tersebut mencuat, lantaran hingga saat ini, Ketua Umum Partai Gerindra itu belum menentukan siapa bakal cawapres yang akan mendapinginya di Pilpres 2024.
Beberapa nama itu antara lain Menteri BUMN Erick Thohir, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menko Polhukam Mahfud MD, mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, serta Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra.
Namun dari nama-nama tersebut, ada satu sosok yang dinilai sangat berpotensi jadi cawapres Prabowo. Survei Poltracking Indonesia terbaru menunjukkan para pemilih Prabowo ingin capres pilihannya didampingi Erick Thohir, yang mendapat raihan tertinggi dengan angka 25,2 persen.
Raihan tersebut menungguli nama-nama lain seperti mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di 11,1 persen dan Menparekraf Sandiaga Uno dengan perolehan 10,6 persen.
“Banyak pemilh Prabowo di 25,2 persen ke Erick Thohir,” kata Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi, dikutip Minggu (8/10).
Menurut Arya, tingginya tingkat keterpilihan Erick di kalangan pemilih Prabowo, juga selaras dengan elektabilitas kedua sosok tersebut jika dipasangkan. Dalam berbagai simulasi, nama Prabowo-Erick Thohir lebih unggul daripada yang lain.
Prabowo-Erick Thohir unggul melawan Ganjar-Sandiaga Uno serta Anies-Cak Imin, dengan raihan 32,1 persen. Sementara melawan Ganjar-Sandiaga Uno memperoleh 30,3 persen dan Anies-Cak Imin hanya 19,6 persen.
Lalu pada simulasi Prabowo-Erick Thohir melawan Ganjar -Mahfud MD dan Anies-Cak Imin. Kedua menteri andalan dan kepercayaan Jokowi itu tetap unggul dengan angka 32,5 persen, menungguli Ganjar-Mahfud MD dengan raihan 31,7 dan Anis-Cak Imin 19,2 persen. “Praktis Prabowo-Erick memimpin 32,1 persen. Kemudian Ganjar Pranowo dan Sandi 30,3 persen,” ujar Arya.
Tak hanya itu, Erick Thohir juga disebut telah mendapat dukungan dari Presiden Jokowi untuk berpasangan Prabowo Subianto. Hal itu terlihat dari berbagai kode dan isyarat yang dilempar oleh Jokowi ke publik.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, kode tersebut terlihat dari kedekatan yang terjalin di antara tiga sosok tersebut.
Misalya tampak dari seringnya ketiga tokoh pemimpin tersebut melakukan agenda bersama. “Jokowi sudah beberapa kali menunjukkan ekspresi dukungan pada keduanya,” ujar dedi.