Monitorday.com – Entitas zionis ‘Israel’ secara terbuka mengakui telah membunuh pemimpin Hamas, Ismail Haniyah, di Teheran.
Pengakuan ini diumumkan oleh Menteri Pertahanan Israel Katz pada Senin.
Israel juga menyatakan niatnya untuk melenyapkan kepemimpinan Houthi di Yaman.
Haniyah, yang menjadi pemimpin politik Hamas, dibunuh pada Juli dalam operasi yang diyakini dilakukan Israel.
Sebagai tokoh diplomasi Hamas, Haniyah biasanya bermukim di Qatar dan terlibat dalam pembicaraan gencatan senjata.
Sekitar 60 anggota keluarga Haniyah menjadi korban dalam agresi Israel sejak 7 Oktober.
Israel sebelumnya membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di Beirut pada 27 September.
Pada 16 Oktober, Yahya Sinwar, pengganti Haniyah, juga dibunuh di Gaza.
Serangkaian pembunuhan ini memicu kekhawatiran akan perang habis-habisan di kawasan tersebut.
Agresi Israel telah menewaskan lebih dari 45.300 warga Palestina, mayoritas wanita dan anak-anak.
Blokade Gaza menyebabkan kekurangan kebutuhan dasar seperti makanan, air, listrik, dan obat-obatan.
Hampir seluruh penduduk Gaza menjadi pengungsi akibat serangan tersebut.
Tindakan ini menimbulkan pertanyaan atas komitmen Israel dalam mencapai gencatan senjata.
Israel juga memperingatkan akan tindakan serupa terhadap Houthi di Yaman.
Kondisi ini memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Pembantaian tersebut terus memicu kecaman dari berbagai pihak di dunia internasional.