“Ini lebih dari sekadar kantor, ini adalah rumah baru untuk mimpi-mimpi besar kesusastraan Indonesia.” Kalimat penuh semangat itu dilontarkan Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum., Ketua Umum Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI), di Grha STR, kantor baru HISKI di Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, rabu (8/1).
Monitorday.com – Grha STR kini menjadi titik awal perjalanan HISKI di tahun 2025. Berkat kontribusi besar Dr. Sri Teddy Rusdy, yang menyediakan kantor tersebut, HISKI tidak hanya memiliki tempat baru, tetapi juga ruang bagi ide-ide brilian dan diskusi mendalam.
Prof. Novi (sapaan akrab Ketum HISKI) menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya dengan harapan besar untuk melangkah lebih jauh dalam memajukan kesusastraan Indonesia.
Kehangatan terasa dalam pertemuan itu. Para anggota HISKI dari berbagai latar belakang berkumpul, berbincang ringan sambil menyusun rencana strategis. Mulai dari audiensi dengan lembaga penting seperti Perpustakaan Nasional, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), hingga Badan Bahasa, semuanya dirancang untuk memperkuat posisi literasi dan sastra di negeri ini. Dalam suasana santai namun produktif, roadmap agenda HISKI untuk tahun ini pun mulai terwujud.
“Ini adalah bukti bahwa kolaborasi dan dedikasi bisa menggerakkan perubahan besar,” kata Prof. Novi.
Pernyataan itu diamini oleh rekan-rekannya, termasuk Prof. Manneke Budiman, Ph.D., Ketua Dewan Etik HISKI. Bersama nama-nama lain seperti Siti Gomo Attas, Sri Harini Ekowati, M. Yoesoef, Besse Darmawati, Derri Risriana, Binar Kurniasari, dan Ferry Kurniawan hingga Sastri Sunarti, mereka memadukan pengalaman dan visi untuk membawa HISKI ke arah yang lebih progresif.
Kantor baru ini bukan hanya sebagai pusat administratif, tetapi juga sebagai ruang inspirasi. Dikelilingi oleh buku-buku kesusastraan dan dokumen penting, Grha STR diharapkan menjadi tempat lahirnya berbagai inisiatif literasi.
Para anggota HISKI optimis, tempat ini akan menjadai wadah berbagai kolaborasi yang memperkuat hubungan antara dunia akademik, komunitas sastra, dan pemerintah.
Di balik dinding kantor baru ini, terdapat mimpi besar: menjadikan sastra Indonesia sebagai kekuatan budaya global. Tidak hanya fokus pada kegiatan domestik, HISKI juga menargetkan kerja sama internasional yang dapat membuka jalan bagi kesusastraan Indonesia untuk dikenal di kancah dunia.
Sebuah tantangan besar, namun bukan hal yang mustahil untuk diwujudkan.
“Perjalanan masih panjang, tetapi dengan kebersamaan, kita bisa mencapai hal-hal luar biasa,” ujar Prof. Novi.
Di balik pintu Grha STR, HISKI menyimpan mimpi besar untuk sastra Indonesia, mimpi yang kini mulai diwujudkan dengan langkah nyata.
Prof. Novi kembali berpesan bahwa Grha STR kini menjadi simbol semangat baru HISKI—tempat di mana sastra, budaya, dan inovasi bertemu untuk membangun masa depan yang lebih cerah. Dengan semangat kolektif yang membara, HISKI siap mencetak babak baru yang lebih gemilang di tahun 2025.