Connect with us

Review

Prabowo Temukan Program Konyol di APBN

Prabowo menemukan pemborosan besar dalam APBN 2025 dan memangkas anggaran hingga Rp 306 triliun, termasuk program konyol dan belanja tidak efisien, demi transparansi dan efisiensi keuangan negara.

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com – Hashim Djojohadikusumo masih ingat ekspresi kaget sang kakak, Prabowo Subianto, saat membolak-balik dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Malam itu, Prabowo duduk di ruang kerjanya, dikelilingi tumpukan kertas yang seolah tak ada habisnya.

“Ada sembilan lapisan di APBN! Biasanya cuma dicek sampai lapisan tiga atau empat, tapi saya bongkar semuanya,” kata Prabowo, seperti yang kemudian diceritakan Hashim.

Hasilnya? Luar biasa. Presiden menemukan anggaran yang bisa dipangkas hingga Rp 306 triliun! Sejumlah program yang dinilai tidak efektif, bahkan terkesan konyol, langsung masuk daftar penghapusan. “Ada program yang benar-benar konyol. Itu dihapus, dipangkas,” ujar Hashim, Jumat (31/1/2025).

Ia tidak merinci program apa saja yang dimaksud, tetapi yang jelas, temuan ini menggemparkan.

Pangkas anggaran ini bukan sekadar wacana. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati segera merespons dengan menerbitkan surat edaran S-37/MK.02/2025, yang berisi instruksi kepada seluruh menteri, kepala lembaga, hingga Kapolri dan Jaksa Agung untuk memangkas belanja negara. Fokus utama pemangkasan ada pada 16 pos anggaran yang selama ini menjadi ladang pemborosan.

Salah satu pos anggaran yang terkena dampak paling besar adalah alat tulis kantor (ATK). Pengeluaran untuk ATK dipangkas hingga 90%! Bisa dibayangkan, sebelumnya begitu banyak anggaran negara yang mengalir hanya untuk kertas, pulpen, dan perlengkapan kantor lainnya. Anggaran percetakan dan suvenir juga terkena pemangkasan besar, hingga 75,9%. Tidak hanya itu, anggaran sewa gedung, kendaraan, dan peralatan turut terpangkas 73,3%, sementara kegiatan seremonial dipotong 56,9%. Pemerintah tampaknya tidak ingin ada lagi pemborosan untuk acara-acara seremonial yang hanya menguras anggaran tanpa dampak nyata bagi masyarakat.

Yang paling menarik, perjalanan dinas juga menjadi target penghematan besar-besaran, dengan pemangkasan mencapai 53,9%. Tak jarang perjalanan dinas ini menjadi celah pemborosan, dengan laporan yang sulit diverifikasi dan manfaat yang sering kali dipertanyakan. Selain itu, anggaran untuk kajian dan analisis serta jasa konsultan dipangkas masing-masing 51,5% dan 45,7%. Ini menandakan bahwa pemerintahan Prabowo ingin lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada.

Tidak berhenti di situ, biaya untuk rapat, seminar, dan kegiatan sejenisnya juga dipangkas 45%. Honor output kegiatan dan jasa profesi turut mendapat pengurangan 40%, serta infrastruktur 34,3%. Sementara itu, anggaran untuk diklat dan bimbingan teknis (bimtek) juga dipotong 29%, peralatan dan mesin 28%, serta lisensi aplikasi 21,6%. Bahkan, bantuan pemerintah ikut terkena pemangkasan sebesar 16,7%, meski dipastikan tidak akan mengganggu program-program prioritas.

Langkah penghematan ini mencerminkan visi Prabowo untuk menata ulang pengelolaan keuangan negara agar lebih transparan dan efisien. Keputusan untuk mengecek APBN hingga lapisan terdalam menunjukkan keseriusan dalam memberantas pemborosan yang selama ini terjadi. Dengan anggaran yang lebih terarah, diharapkan dana negara benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat, bukan hanya untuk birokrasi yang gemuk dan tidak efisien.

Pemangkasan anggaran dalam skala besar ini tentu menuai berbagai reaksi. Ada yang mendukung penuh karena melihatnya sebagai langkah maju dalam reformasi birokrasi, tetapi ada juga yang merasa khawatir akan dampaknya terhadap sektor-sektor tertentu. Namun, satu hal yang pasti: Prabowo telah mengambil langkah berani untuk membersihkan anggaran negara dari pos-pos yang tidak produktif. Apakah ini akan membawa perubahan besar dalam tata kelola keuangan negara? Waktu yang akan menjawabnya.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Monitor Saham BUMN



Ruang Sujud12 minutes ago

Hamas Ucapkan Terima Kasih Kepada Pemimpin Mesir Al Sisi

Ruang Sujud1 hour ago

Inilah Potensi Zakat Pertanian Indonesia Menurut BAZNAS

News2 hours ago

TNI Siap Rekrut Ahli Siber Sipil

News2 hours ago

Efisiensi Ketat! Kemenag Pangkas Perjalanan Dinas

Review2 hours ago

Makan Bergizi Gratis Raup Rp 171 T, Siapa yang Untung?

Review3 hours ago

Retret Kepala Daerah: Strategi Baru atau Beban Anggaran

Review4 hours ago

Prabowo Temukan Program Konyol di APBN

Ruang Sujud4 hours ago

Pasca Gencatan Senjata Palestina Israel, Jalur Laut Merah Sudah Bisa Dilalui

Sportechment5 hours ago

Erick Thohir Sebut Patrick Kluivert dan Asistennya Jadi Paket Sempurna

Sportechment13 hours ago

Honda Rilis Motor Baru untuk MotoGP 2025, Dominasi Warna Merah

News15 hours ago

Kepala Daerah Batal Dilantik 6 Februari, Kenapa?

News16 hours ago

Pramono Tegas Larang Poligami untuk ASN Jakarta, Melanggar Dipecat

News16 hours ago

Buntut Lakukan Hal Ini ke WN China Seluruh Pejabat Imigrasi Soetta Dicopot

Sportechment1 day ago

Adidas Resmi Luncurkan Bola Piala Dunia Antarklub 2025, Lihat Desainnya

Migas1 day ago

Mulai Hari Ini Harga Pertamax Alami Kenaikan

News1 day ago

Pemindahan ASN ke IKN Ditunda, Lha Kok Kenapa?

Sportechment2 days ago

Manchester City vs Real Madrid, Ini Hasil Undian Babak 16 Besar Liga Champions

Sportechment2 days ago

Raffi Ahmad Laporkan Harta Kekayaan Rp1,03 Triliun ke KPK, Koleksi Kendaraan Mewah Jadi Sorotan

Sportechment2 days ago

Italia Blokir DeepSeek AI Asal China, Apa Alasannya?

Sportechment2 days ago

Taylor Swift Jadi Presenter Grammy Awards 2025, Kans Raih 6 Penghargaan