Monitorday.com – Kepala Otoritas Terusan Suez Mesir menyatakan bahwa kondisi saat ini memungkinkan untuk memulai kembali navigasi di Laut Merah.
Osama Rabie, kepala otoritas Terusan Suez, menyampaikan hal ini dalam pertemuan dengan perusahaan internasional di Ismailia, Mesir.
Ketegangan di Laut Merah mulai mereda setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Selama serangan tersebut, kelompok Houthi Yaman melancarkan serangan terhadap kapal kargo terkait ‘Israel’ di Laut Merah.
Rabie menyatakan bahwa situasi di Laut Merah menunjukkan tanda-tanda positif kembalinya stabilitas.
Hal ini menciptakan peluang untuk menyesuaikan jadwal navigasi maritim yang kembali normal.
Terusan Suez siap beroperasi dengan kapasitas penuh untuk menyediakan layanan navigasi.
Pendapatan Terusan Suez anjlok menjadi $4 miliar pada tahun 2024 dari $10,2 miliar pada tahun 2023.
Penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya ketegangan di Laut Merah.
Fase pertama dari perjanjian gencatan senjata Gaza mulai berlaku pada 19 Januari.
Perjanjian ini menangguhkan perang ‘Israel’ di daerah kantong Palestina.
Perjanjian gencatan senjata 3 fase mencakup pertukaran tawanan dan penghentian serangan.
Tujuan perjanjian ini adalah gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan ‘Israel’ dari Gaza.
Terusan Suez merupakan sumber utama mata uang asing bagi Mesir.
Rabie menekankan pentingnya stabilitas untuk memulihkan pendapatan Terusan Suez.
Kondisi saat ini memberikan harapan untuk pemulihan ekonomi di wilayah tersebut.