Monitorday.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan negara Islam harus bersatu melawan serangan Israel di Palestina.
Hal itu diungkapkan Erdogan saat bertelepon dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi soal kekerasan yang terjadi di Masjid Al Aqsa, Yerusalem, pekan lalu.
“Dunia Islam harus bersatu menentang serangan Israel di Palestina,” bunyi pernyataan kantor Erdogan.
Dalam kesempatan itu, Erdogan juga mengajak Raisi “bersama-sama melanjutkan upaya di forum internasional terutama Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan PBB untuk mempertahankan status quo Al Aqsa.”
Sikap tegas Erdogan terhadap Israel ini muncul meski Turki baru memperkuat hubungan formalnya dengan Israel. Turki tetap menjadi salah satu negara yang paling vokal mendukung perjuangan Palestina untuk merdeka.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan negaranya tidak bisa tinggal diam melihat serangan aparat Israel terhadap Palestina.
Terbaru, Usai RS Di Gaza Dibom, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan tiga hari berkabung sebagai belasungkawa merespons serangan udara yang menerjang Rumah Sakit Al Ahli di Jalur Gaza, Palestina, pada Selasa (17/10).
“Sebagai bentuk kepedulian kami terhadap ribuan martir, banyak dari mereka anak-anak dan warga sipil tak berdosa, tiga hari berkabung telah dideklarasikan di negara kami,” kata Erdogan di X pada Rabu.
Dalam unggahan itu, Erdogan menyertakan dokumen bertuliskan “Pengumuman Berkabung Nasional” tertanggal 18 Oktober.
Di surat itu Turki menuding Israel yang menyerang RS Al Ahli hingga menyebabkan banyak orang meninggal.
Turki merupakan salah satu negara yang mendukung kemerdekaan Palestina dan mengutuk keras agresi Israel ke wilayah tersebut.
Belakangan ini, Gaza memanas usai Rumah Sakit Baptis Al Ahli terkena serangan roket pada Selasa. Imbas serangan ini, ratusan orang meninggal.
Serangan tersebut terjadi ketika pasukan Israel dan pejuang Hamas berperang.
Hamas menuding Israel sebagai dalang serangan itu, tetapi mereka membantah.
Israel justru menuding sekutu Hamas, Jihad Islam, yang menyebabkan ledakan di rumah sakit karena salah sasaran.
Jihad Islam sementara itu membantah tudingan Israel. Mereka menyebut Israel bohong dan tak berdasar.